Sabtu, 17 Juli 2010

Etika Keadilan

- Diambil dari Renungan Gereja Kristen Yesus Jemaat Green Ville -
Bacaan Alkitab hari ini: Ulangan 21
Allah mengajar umat-Nya agar memiliki etika kehidupan yang benar di tengah sistem masyarakat yang tidak benar. Apa yang disampaikan oleh Alkitab bukanlah etika dalam bentuk kompromi, melainkan sebuah per­baikan terhadap etika.
Saat membaca bacaan Alkitab hari ini, kita harus menyadari adanya pengaruh budaya bangsa yang tidak mengenal Allah terhadap bangsa Israel. Oleh karena itu, tidak mengheran­kan bila terdapat praktik yang tidak sesuai dengan kebenar­an firman Tuhan dalam kehidupan bangsa Israel, misalnya sikap memandang rendah kaum perempuan, sehingga kaum laki-laki dengan leluasa dapat mengambil, memperistri dan menceraikan seorang wanita. Di tengah budaya seperti itulah kebenaran firman Tuhan diajarkan. Oleh karena itu, tidak mengherankan bila muncul kesan bahwa Tuhan “mengizinkan” tindakan atau perilaku bangsa Israel yang berada di bawah standar firman Tuhan seperti perceraian. Apa yang ditulis dalam ba­caan Alkitab hari ini merupakan salah satu contoh.
Bagaimana kita harus menafsirkan bagian Alkitab seperti ini? Kita tidak boleh beranggapan bahwa Allah sedang berkompromi dengan ketidakbena­ran. Standar Allah tetap standar yang tinggi. Dengan perkataan lain, Allah tidak pernah mengizinkan adanya dosa dalam kehidupan umat-Nya. Akan tetapi, Allah mengajarkan kebenaran secara bertahap. Allah membimbing umat-Nya bukan dengan roket yang membawa mereka langsung ke angkasa melainkan langkah demi langkah, sehingga mungkin saja muncul kesan ten­tang adanya “kompromi” yang bersifat sementara, karena kehendak Allah yang sesungguhnya adalah kesempurnaan moral dan etika. [RY]
Matius 19:8
Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Faithfreedom.org

NYT > Israel

ForumKristen.com - Komunitas Kristen Terbesar di Internet