Kamis, 21 Oktober 2010

KASIH KARUNIA TUHAN BAGI PAULUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Oktober 2010 -

Baca: 1 Timotius 1:12-20

"Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya:  'Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.' dan di antara mereka akulah yang paling berdosa."  1 Timotius 1:15

Rasul Paulus berkata, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."  (2 Timotius 4:7).  Inilah pernyataan Paulus bahwa ia telah mengakhiri pertandingan dengan baik, telah mencapai garis akhir serta telah memelihara iman.  Tetapi ia masih menyebut dirinya sebagai orang yang paling berdosa.  Kata 'akulah' (ayat nas) benar-benar menunjukkan pengakuan diri yang mendalam bahwa ia sama sekali tidak memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan.

     Paulus bersaksi kepada orang lain bahwa ia sepenuhnya bergantung pada kasih karunia Allah.  Alkitab menegaskan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."  (Roma 3:23-24).  Rasul Paulus mengakui bahwa ia telah dibenarkan, dan itu sepenuhnya karena kasih karunia Allah.  Ia menganggap dirinya lebih buruk dari yang lain, dengan demikian ia lebih membutuhkan kasih karunia Allah daripada orang lain.  Kita mungkin menilai Paulus lebih dari yang lainnya dalam menerima terang Allah.  Sekali lagi Paulus menegaskan bahwa tidak ada sesuatu dalam dirinya yang bisa dibanggakan dan tidak seharusnya ia memegahkan diri!  Sebaliknya ia berkata, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri."  (Efesus 2:8-9).  Paulus dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah, bukan karena baik atau punya kelebihan dari yang lain.

     Jadi, ingatlah: "...bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.  Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memgahkan diri di hadapan Allah."  (1 Korintus 1:26-29).

Jangan ada yang memegahkan diri...

Sabtu, 09 Oktober 2010

Think Less, Feel More

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 9 Oktober 2010
Baca: 1 Samuel 17:1-13
Ayat Mas: Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, Efesus 3:20
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 32-33; Kolose 1
Sebuah majalah nasional memiliki rubrik khusus yang menceritakan aksi heroik seseorang yang menyelamatkan orang lain; menceburkan diri ke laut, menembus kebakaran. Umumnya orang-orang yang bergantian diceritakan adalah warga biasa. Namun, menurut salah seorang pengasuhnya, ada satu kesamaan yang menyatukan mereka: mereka bertindak tanpa berpikir. Saya jadi teringat pada pesan yang dicoretkan Rene Suhardono—seorang career coach—dalam bukunya: Think Less, Feel More (Lebih sedikit berpikir, lebih banyak merasa).
Ada saat-saat dalam hidup ini ketika kita tidak dapat mengandalkan logika semata. Contohnya ada juga dalam bacaan hari ini. Dibanding saudara-saudaranya yang sudah menjadi prajurit, Daud adalah anak paling kecil (dari segi usia dan perawakan) yang aktivitas sehari-harinya adalah menggembala domba-domba ayahnya di padang rumput. Sedangkan pasukan Filistin tampil sebagai prajurit berpengalaman. Benar-benar lawan yang tak seimbang. Tatkala akhirnya Daud memutuskan untuk maju melawan raksasa Goliat, orang melihatnya sebagai tindakan yang tidak realistis. Namun, Daud mengandalkan imannya kepada Tuhan. Seluruh perasaannya diliputi kepercayaan kepada Allah yang ia yakini sanggup menolong. Dan, ia menang. Bagi Tuhan, tidak ada orang biasa atau luar biasa; yang ada hanya orang yang mau membuka hati untuk dipakai oleh-Nya atau tidak.
Dalam hidup ini, ada situasi-situasi di mana kita seharusnya berpikir, tetapi juga diimbangi dengan respons dari hati. Bukalah hati Anda untuk dipakai Tuhan, karena Dia mau memakai Anda, melebihi dari yang bisa dipikirkan oleh otak kita
SESUATU YANG MUSTAHIL BAGI LOGIKA PUN BISA TERJADI APABILA TUHAN MENGHENDAKI DAN HAMBA-NYA MEMBUKA HATI

Kamis, 07 Oktober 2010

MARI BERPERKARA DENGAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Oktober 2010 -

Baca: Yesaya 1:10-20

"Marilah, baiklah kita berperkara! - firman Tuhan - Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."  Yesaya 1:18

Ketika doa-doa yang mereka panjatkan belum juga terjawab, banyak orang beranggapan bahwa Tuhan itu tidak ada atau Tuhan itu tidak adil.

     Sesungguhnya hal utama yang harus kita lakukan adalah memeriksa diri terlebih dahulu, masalah apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup kita.  Kita mengira bahwa dengan memberikan persembahan yang banyak atau uang jutaan untuk gereja, hati Tuhan sudah disenangkan.  Mari perhatikan ini:  korban yang dipersembahkan kepada Tuhan jika tidak disertai dengan pertobatan hidup yang merupakan kekejian bagi Tuhan.  Tuhan berkata kepada bangsa Israel, "Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagiKu."  (Yesus 1:13a).  Bahkan Tuhan berkata, "Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan mukaKu, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah."  (Yesaya 1:15).  Yang dimaksud tangan penuh dengan darah bukan semata-mata pembunuhan secara fisik, tapi juga penganiayaan rohani terhadap orang lain seperti gosip, fitnah, iri hati dan perbuatan-perbuatan jahat lainnya.  Dan satu-satunya cara membuat Tuhan mau mendengar dan memperhatikan doa-doa kita adalah kita harus berhenti berbuat dosa dan bertobat bersungguh-sugguh.  Ia berkata, "Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu.  Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!"  (Yesaya 1:16-17).

     Jika kita bertobat dengan sungguh-sungguh, doa kita akan diampuni!  Seperti dikatakanNya, "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."  (Yesaya 43:25).  Karena Dia sudah mengampuni dosa kita, Dia menghendaki ada tindakan nyata kita, "Ingatkanlah Aku, marilah kita berperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar!"  (Yesaya 43:26).

Janji Tuhan itu ya dan amin, "Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu."  (Yesaya 1:19).

Minggu, 03 Oktober 2010

KOMPONEN-KOMPONEN DOA (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Oktober 2010 -

Baca: Habakuk 2:1-5

"Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh."   Habakuk 2:3

Ketiga.  Kita harus sabar menanti jawaban dari Tuhan.  Tuhan Yesus berkata,  "Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."  (Matius 26:38b).  Tinggallah di sini mengandung arti bahwa kita harus belajar bersabar dan tetap tekun menunggu jawaban doa.  Seberapa sabar kita menanti-nantikan Tuhan?  Sebagian besar orang Kristen tidak sabar menunggu waktu Tuhan.  Maunya doa kita langsung dijawab Tuhan dalam waktu semalam.  Kita menginginkan segala sesuatu dengan instan.  Saat doa kita belum dijawab Tuhan kita langsung kecewa, tidak lagi bertekun mencari Dia, bahkan dengan secepat kilat kita meninggalkan Tuhan dengan segala keluh dan omelan.  Daud menasihati. "Nantikanlah Tuhan!  Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!  Ya, nantikanlah Tuhan!"  (Mazmur 27:14), karena "...semua orang yang menantikan Engkau (Tuhan) takkan mendapat malu;"  (Mazmur 25:3a).  Seringkali doa kita tidak dijawab karena kita tidak mau bertahan dalam doa sampai terobosan terjadi.  Periode penantian berlaku menurut waktu Tuhan.  Ini adalah masa inkubasi di mana Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menerima curahan apa yang telah direncanakanNya bagi kita.  Ketika kita masuk di dalam doa untuk pergumulan yang berat, seperti juga dialami oleh Tuhan Yesus saat di Getsemani, kita harus berjaga-jaga karena saat itu kita masuk di dalam peperangan rohani sebab Iblis tidak pernah senang melihat kita menerima jawaban doa dari Tuhan.

     Keempat.  Kita harus berdoa dengan kerendahan hati.  "Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa,..."  (Matius 26:39).  Sikap Yesus yang sujud sampai ke tanah adalah bukti nyata akan kondisi hatiNya.  Dia adalah seorang yang rendah hati.  Yesus tahu bahwa kunci untuk menerima jawaban atas doa-doaNya itu adalah kerendahan hati.  Firman Tuhan berkata, "...barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."  (Matis 23:12).  Setiap kali kita berdoa kita harus menunjukkan sikap hormat dan penuh penghargaan kepada Tuhan, karena Dia Allah yang patut kita sembah.  Doa yang kita sertai dengan penyembahan akan menggerakkan tangan Tuhan untuk bertindak.

"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  Yakobus 5:16b

Sabtu, 02 Oktober 2010

KOMPONEN-KOMPONEN DOA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Oktober 2010 -

Baca: Matius 26:36-46

"Lalu Ia berkata kepada murid-muridNya:  'Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.' "  Matius 26:36b.

Saudara ingin menjadi seorang Kristen yang diberkati?  Sukses?  Mengalami lawatan Tuhan dan dipakai olehNya?  Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa.  Kecerdasan dan keahlian yang kita miliki belumlah cukup, harus disertai pula dengan doa.  Doa itu nafas hidup orang percaya!  Tanpa doa, kita tidak akan mengalami terobosan dalam hidup ini.  Jadi, jangan kita meremehkan atau menganggap sepele doa karena dalam doa terkandung kuasa yang dahsyat!  Alkitab menulis:  "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b).

     Ada hal-hal penting yang harus kita perhatikan dalam berdoa:  Pertama.  Kita harus memiliki tempat yang khusus untuk berdoa (Matius 26:36a).  Tertulis:  "Maka sampailah Yesus bersama murid-muridNya ke suatu tempat yang bernama Getsemani."  Ketika kita datang berdoa kepada Tuhan, usahakanlah memilih suatu tempat yang khusus, baik itu di rumah, ruangan pribadi, di menara doa atau gereja, karena ruangan yang biasa kita pakai untuk berdoa terus-menerus dan telah kita doakan secara khusus akan menjadi tempat perjanjian kita untuk bertemu dengan Tuhan secara pribadi setiap hari.  Namun bukan berarti kita tidak bisa berdoa di sembarang tempat, tetapi alangkah baiknya jika ada tempat khusus dan waktu khusus yang kita sediakan secara rutin untuk bersaat teduh dengan Tuhan setiap hari.

     Kedua.  Kita harus berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan.  Saat kita berdoa untuk suatu permohonan, kita harus tahu apa kehendak Tuhan bagi permohonan yang kita doakan itu.  Seringkali kita berdoa menurut kehendak dan keinginan diri kita sendiri, serta untuk memuaskan nafsu kita, seperti dikatakan:  "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."  (Yakobus 4:3);  doa semacam ini tidaklah akan dijawab oleh Tuhan.  Atau kita berdoa, tapi kita melakukannya dengan asal-asalan atau tidak sungguh-sungguh.  Mari kita belajar dari Tuhan Yesus yang senantiasa bersungguh hati saat berdoa, "HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya."  (Matius 26:38a).  Apa yang dikatakan Tuhan Yesus ini menggambarkan suatu pergumulan yang begitu berat.  Karena itu Yesus berdoa dengan penyerahan total, bahkan sampai berkeringat darah.  (Berlanjut)

Jumat, 01 Oktober 2010

Kata motivasi buat pengusaha dan profesional muda

Banyak orang mengeluhkan tidak enaknya beban pekerjaan, dan lebih merindukan istirahat dan liburan.
Mengeluhlah dalam perjalanan naik Anda menuju keberhasilan, tapi sadarilah bahwa keluhan Anda akan lebih hebat lagi jika Anda gagal.
Kesulitan hidup bukanlah ijin untuk tidak berhasil.
Lebih baik kita bekerja keras untuk berhasil, daripada harus menjelaskan mengapa kegagalan bukanlah salah kita.

Alasan utama yang menjadikan orang tidak berhasil, adalah tidak adanya hubungan antara apa yang dikerjakannya, dengan apa yang akan membuatnya berhasil.
Maka, janganlah hanya mengerjakan yang Anda senangi, tetapi yang jauh dari menyenangkan orang lain.
Ingatlah, kegembiraan sesama adalah tanda kegembiraan Tuhan.
Jika Anda merindukan kebahagiaan, bahagiakanlah orang lain melalui pekerjaan Anda.

Ada orang yang mengumpulkan dan membawa puing-puing kegagalannya di masa lalu, untuk menghalangi perjalanannya ke masa depan.
Yang terjadi di masa lalu adalah pelajaran bagi penguatan Anda, dan tidak boleh digunakan sebagai beban dan pelemah upaya Anda hari ini.
BERDAMAILAH DENGAN MASA LALU ANDA.
Jadilah pribadi yang damai, jujur, dan bekerja keras bagi masa depan yang baik.

LIMA TANDA KEEFEKTIFAN PRIBADI ANDA
1. Besarnya rasa terima kasih orang lain atas kontribusi Anda
2. Tulusnya rasa syukur mereka atas keikhlasan Anda
3. Besarnya permintaan orang lain untuk kehadiran Anda
4. Baiknya imbalan yang disediakan untuk waktu Anda
5. Dalamnya rasa syukur Anda kepada Tuhan atas semua itu
Sesungguhnya, KITA TIDAK BISA BERHASIL TANPA MEMBERHASILKAN ORANG LAIN.

Apa pun yang ingin Anda nikmati dengan mudah, selalu mengharuskan Anda untuk bekerja keras mengatasi kesulitan.
KESULITAN ADALAH SYARAT UNTUK MENCAPAI KEMUDAHAN.
Maka bersyukurlah jika Anda menemui kesulitan, jangan mengeluh, bekerjalah dengan tulus, bersabarlah dalam menantikan hasil, selalu kenakan wajah ramah Anda, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Seseorang yang belum berhasil, tidak bisa disebut orang gagal.
Selama dia berupaya, dia adalah seorang petarung yang berada dalam perjalanan menuju kemenangan hidupnya. Tidak ada orang yang bisa disebut gagal, selama dia berupaya dan selama dia tidak menyerah.
Tuhan sangat mengasihi jiwa yang ikhlas meyakini, bahwa:
BELUM BERHASIL TIDAK SAMA DENGAN GAGAL.


ANDA AKAN MENCAPAI APA PUN jika Anda bersedia melakukan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Tetapi, berapa banyakkah orang yang kesibukannya betul-betul berhubungan dengan yang akan dicapainya?
Berapa banyakkah orang yang ingin menjadi kaya, yang kesibukannya sama sekali tidak ada hubungannya dengan berhemat dan memperbesar pendapatan?
Apa pun yang Anda inginkan, mungkinkan!

SEMUA ORANG INGIN BERHASIL, TETAPI TIDAK SETIAP ORANG BERSEDIA BERUBAH.
Sebagian besar dari janji yang memenuhi langit adalah janji untuk berubah, tetapi yang diucapkan oleh orang-orang yang tersinggung dan marah jika dianjurkan untuk mengubah sikap dan cara-caranya.
MEMANG PERUBAHAN TIDAK MENJAMIN KEBERHASILAN, TETAPI TIDAK ADA KEBERHASILAN YANG BISA DICAPAI TANPA PERUBAHAN.

BEKERJALAH SEPERTI ANDA TIDAK MUNGKIN GAGAL.
Jangan tolak anjuran itu, karena sikap itu lebih baik daripada bekerja seperti tidak ada kemungkinan berhasil.
Hidup Anda terlalu penting untuk digunakan melakukan yang kecil-kecil.

Mencapai kemampuan besar untuk membiayai kehidupan, dimulai dengan MELAKUKAN YANG PALING MUDAH bagi kita.
Jika yang paling mudah sekarang adalah malas, maka malaslah menjadi pribadi yang tak berguna, atau tundalah menunda yang penting.
Perhatikanlah, semua kelemahan hidup selalu bersumber dari hal-hal baik yang kita tunda karena mengutamakan rasa malas.

Apa pun yang Anda lakukan, lakukanlah dengan sebaik mungkin.
Karena, keahlian apa pun datang dari melakukannya. Dan keahlian adalah yang menjadikan Anda pribadi yang dihargai tinggi.
Saya ulangi ya?
1. Keahlian Anda datang dari melakukan.
2. Harga Anda ditentukan oleh keahlian Anda.
Apakah kemalasan dan kebiasaan menunda, akan menjadikan Anda ahli dalam sesuatu?

Di ambil dari kata motivasi Mario teguh

Kumpulan motivasi dan kata bijak inspiratif
* Kata-kata bijak tentang kekhawatiran
* Kata-kata bijak tentang pengharapan
* Kata-kata bijak tentang tingkah laku (karakter)
* Kata-kata bijak tentang pengampunan

Faithfreedom.org

NYT > Israel

ForumKristen.com - Komunitas Kristen Terbesar di Internet