Sabtu, 25 September 2010

AIR HIDUP YANG MEMANCAR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2010 -

Baca: Yohanes 4:1-15

"...barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.  Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."  Yohanes 4:14

Ilmuwan menyatakan bahwa unsur terbesar di dalam tubuh manusia adalah air.  Begitu pula dengan alam semesta ini, air menjadi bagian terbesar.  Tanpa air semuanya akan mati!  Air mampu menghilangkan rasa dahaga.  Dengan air rasa haus akan hilang dan kita pun mengalami kelegaan.  Sebaliknya, jika kita kekurangan air maka tubuh kita akan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan yang mengakibatkan seseorang menjadi lemas, mudah terserang penyakit, bahkan bisa kehilangan nyawanya.

     Suatu ketika saat melintasi daerah Samaria, letihlah Yesus, lalu Ia duduk di pinggir sebuah sumur dan bertemulah dengan seorang perempuan Samaria.  Kemudian berkatalah Yesus kepadanya, "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:  Berilah Aku minum! niscanya engkau telah meminta kepadaNya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."  (ayat 10).  Air hidup adalah gambaran Roh Kudus yang Tuhan janjikan pada kita.  Kalau tubuh jasmani kita saja bisa lemas jikalau kekurangan air, maka roh yang ada di dalam diri ini pun bisa layu dan mati (secara rohani) apabila tidak disiram dengan 'air hidup'.  Ibarat tanaman yang tidak mendapat siraman air, tanaman itu lambat laun akan mati.  Roh Kudus sangat berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan rohani kita, karena Roh Kudus adalah Penolong dan Penghibur bagi kita (baca Yohanes 14:15-31).  Bersama Roh Kudus iman kita akan kuat meski harus mengalami berbagai macam pencobaan dalam hidup.  Roh Kudus juga yang memberikan damai di hati kala kita dalam kesesakan.  Dikatakan, "Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."  (Yohanes 4:14b).

     Orang-orang percaya masih bisa mengucap syukur meski berada di tengah tekanan hidup yang berat.  Jawabannya adalah karena ada Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka, bahkan bukan hanya itu, mereka pun dapat menjadi saksiNya yang hidup sehingga semua orang dapat melihat pancaran air hidup itu dalam diri mereka.  Inilah rahasia kemenangan orang percaya!

Jumat, 24 September 2010

Susahnya Beribadah di Negara Beragama
Selasa, 21 September 2010 | 19:01 WIB
ICHA RASTIKA
Lokasi Peribadatan Umat HKBP di Mustika Jaya, Bekasi yang kegiatan ibadahnya ditentang warga sekitar.
TERKAIT:
KOMPAS.com — Proses panjang dan berliku perizinan pendirian rumah ibadah juga dialami jemaat gereja Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin Bogor dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pangkalan Jati Gandul Cinere Depok.
Mereka mesti berurusan dengan proses hukum demi mengesahkan tempat untuk beribadah. Sampai hari ini, mereka masih berjuang memperoleh hak mereka. Sementara negara menjamin kemerdekaan setiap orang untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
Berikut kisah perjuangan mereka:
Menurut Alexander Paulus dan Bona Sigalingging dari GKI Taman Yasmin, prosedur administrasi pembangunan rumah ibadah telah dijalani sejak 2001. Syarat administrasi telah dimiliki sejak tahun 2006. Pada tahun 2008, Gereja diresmikan oleh Pemkot Bogor.
Dalam pesan tertulis, Wali Kota Bogor menyatakan, GKI Taman Yasmin merupakan contoh pendirian tempat ibadah yang baik. Namun, beberapa bulan kemudian ada pihak-pihak tertentu entah dari mana yang menyatakan tidak setuju dengan berdirinya gereja. Lantas, Wali Kota Bogor mengirimkan surat yang isinya agar memindahkan lokasi.
Pada Oktober 2008, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang telah dimiliki gereja dicabut, GKI lantas menempuh proses hukum. Kemudian, pada tahun 2009 IMB GKI Taman Yasmin Bogor dikukuhkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bogor. Pihak tergugat Pemkot Bogor mengajukan banding ke PTUN Jakarta, tetapi hasilnya menguatkan keputusan sebelumnya.
Pada 10 April 2010, rumah ibadah GKI Taman Yasmin digembok oleh Satpol PP dan polisi. Pada 27 Agustus 2010, Satpol PP secara resmi telah membuka gembok gereja, tetapi hanya berlangsung 1 x 24 jam atas tekanan pihak tertentu, terutama kepolisian. Sampai saat ini mereka tetap beribadah di trotoar.
Menurut Risely Augustina, kuasa hukum HKBP Pangkalan Jati Gandul Cinere, Gereja HKBP ini sudah berdiri dari tahun 1988. Karena jemaatnya bertambah, pada tahun 1997 lantas mengajukan IMB ke Bupati Bogor. Pada 13 Juni 1998, IMB keluar atas nama HKBP Pangkalan Jati Gandul Cinere Depok. 
Pembangunan gereja sempat berhenti karena krisis moneter, tetapi dilanjutkan kembali. Secara tiba-tiba, pada 27 Maret 2009, Wali Kota Depok mencabut IMB HKBP. Tanggal 6 Mei 2009, HKBP Pangkalan Jati Gandul melakukan gugatan ke PTUN Bandung tentang keputusan Wali Kota Depok.
HKBP menang, tetapi pihak tergugat mengajukan banding ke PTUN Jakarta. HKBP pun kembali menang. Pihak tergugat tak terima dan mengajukan kasasi, tetapi ditolak karena tidak memenuhi syarat formal obyek gugatan di luar jangkauan keputusan. Sampai saat ini pembangunan gereja tetap dilanjutkan dengan pengawasan polisi.

Sabtu, 18 September 2010

Dari Sinode Godang Amandemen AP HKBP di Sipoholon Pembangunan 19 Gereja HKBP Mengalami Hambatan Sinodestan Usulkan Pimpinan dan Pendeta HKBP Demo ke Istana Negara

Posted in Berita Utama by Redaksi on September 17th, 2010
lilin
JAKARTA,16/9 – LILIN KEBEBASAN BERAGAMA. Warga yang tergabung dalam Forum Solidaritas Kebebasan Beragama menggelar aksi seribu lilin keprihatinan di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (16/9). Aksi itu mengecam tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama dan menuntut Presiden mencabut Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang dinilai belum menjamin kebebasan beragama. FOTO ANTARA/Fanny Octavianus/ama/10.
* Jika Presiden SBY Tak Selesaikan Masalah HKBP Dalam Satu Bulan
* Satgas HKBP Diusulkan Dibentuk Tangani Persoalan dan Gangguan
Sipoholon (SIB)
Sejumlah sinodestan pada Sinode Godang Amandemen AP HKBP 2002 pada sidang ke-6, Kamis (16/9) di Auditorium HKBP Seminarium Sipoholon mengusulkan dilakukan gerakan untuk mendesak pemerintah Indonesia menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi HKBP terutama penghambatan pembangunan Gereja HKBP dI sejumlah tempat yang dilakukan pemerintah sendiri dan kelompok masyarakat.
Pdt Adian Pasaribu menegaskan, apabila Presiden SBY tidak berhasil menyelesaikan masalah pelarangan pembangunan Gereja HKBP Pondok Timur Indah (PTI) Bekasi dan penusukan serta pemukulan yang dilakukan segerombolan orang kepada pengurus Gereja HKBP PTI Bekasi Asian Sihombing dan Pdt Luspida Simanjuntak, maka pimpinan dan seluruh pendeta serta bila perlu warga jemaat berdemontrasi ke Istana Negara.
Usulan yang sama disampaikan Pdt Juaris Pardede STh, St P Lumbantobing, St B Lumban Gaol, Pdt David Simatupang STh, Pdt Pantun Silitonga STh dalam sidang sinode tersebut.
Pendapat yang mengemuka dari para sinodestan tersebut menyatakan masalah yang menimpa HKBP sungguh di luar kepatutan. Untuk itu dihimbau kepada seluruh jemaat HKBP terutama para pendeta untuk memiliki rasa satu penderitaan dan punya komitmen yang sama memperjuangkan hak-hak HKBP di Indonesia.
Pimpinan HKBP terutama Ephorus didesak untuk segera melakukan audensi dengan Presiden SBY untuk menunjukkan bahwa HKBP ada dengan jumlah warganya cukup banyak dan punya pimpinan.
Pdt Pantun Silitonga mengusulkan HKBP perlu membentuk tim yang langsung dipimpin Ephorus HKBP dalam penyelesaian pemasalahan yang dihadapi HKBP saat ini dengan menjumpai langsung Presiden SBY.
Menurutnya, melalui upaya bertemu Presiden SBY nantinya akan diketahui bagaimana sikap Presiden SBY yang sebenarnya terhadap HKBP. “Pimpinan HKBP untuk bertemu Presiden mungkin sulit, tapi harus diusahakan,” sebutnya.
Sinodestan juga mengusulkan agar dalam gerakannya berupa demonstrasi yang akan dilakukan, HKBP tidak boleh melakukan kekerasan dan menjauhkan hal yang berhubungan dengan emosi.
Dalam gerakannya tersebut, HKBP juga dipandang perlu mengajak gereja-geraja lain memperjuangkan kebebasan beribadah dan kemerdekaan mendirikan rumah ibadah di seluruh bumi Indonesia.
Dengan suara keras, Pdt Pantun Silitonga STh dan Pdt David Simatupang STh mengatakan, supaya HKBP berdiri teguh dengan jemaatnya yang berjumlah jutaan orang tersebar di seluruh Nusantara. “Hendaknya pimpinan HKBP secepatnya melakukan pertemuan dengan Presiden SBY,” sebut Pdt David Simatupang.
Dia juga mengusulkan, agar salah satu pimpinan HKBP (Ephorus, Sekjen, Kadep Diakonia, Kadep Marturia dan Kadep Koinonia) berkantor di Jakarta agar pemerintah RI lebih mengenal dan semakin memperhitungkan HKBP.
Dengan salah satu pimpinannya berkantor di Jakarta katanya, maka HKBP mendapat undangan menghadiri acara nasional. Termasuk lebih mudah melakukan hubungan kerjasama dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), PBNU, Muhammadiyah dan organisasi keagamaan lainnya.
Sementara itu, Pdt Rustam Marbun mengusulkan HKBP membentuk suatu satuan tugas (Satgas) atau badan atau berupa forum seperti yang dimiliki sejumlah organisasi keagamaan lainnya.
Organisasi ini nantinya berfungsi sebagai lembaga yang akan menangani persoalan dan gangguan yang dihadapi HKBP.
Selain itu, juga diusulkan dibentuk semacam Krisis Center untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang muncul pada HKBP bahkan gereja-gereja lain yang tergabung dalam PGI.
Hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, sinode HKBP masih berlangsung dan para sinodestan masih menyampaikan berbagai permasalahan yang dialami HKBP di berbagai distrik dan resort.
Alihkan Materi Rapat ke Penghempangan Pembangunan Gereja
Hari ketiga Sinode Godang Amandemen Aturan Peraturan (AP) HKBP, Kamis (16/9) sekira pukul 15.00 WIB yang memasuki sidang ke-6 dengan agenda pembahasan amandemen Pasal 11 AP 2002 tentang tugas Ephorus dan syarat menjadi Ephorus dihentikan pembahasannya.
Peserta sinode menyepakati menunda pembahasan pasal tersebut dan sejumlah pasal lainnya meliputi lima (5) poin yang telah masuk dalam konsep amandemen untuk dilanjutkan pada Sinode Godang HKBP yang akan dilakukan tahun 2012 mendatang.
Sinode HKBP memandang lebih penting membicarakan persoalan yang dihadapi HKBP akhir-akhir ini menyangkut pelarangan dan penghempangan pembangunan Gereja HKBP di sejumlah daerah dan kota di Indonesia baik oleh pemerintah dan kelompok masyarakat tertentu.
Salah satu yang paling mengemuka saat ini yaitu pelarangan dan penyerangan terhadap jemaat HKBP Pondok Timur Indah (PTI) Bekasi dalam beribadah dan mendirikan gereja. Disusul penusukan dan pemukulan yang dilakukan segerombolan orang terhadap pengurus Gereja HKBP PTI Bekasi Asia Sihombing dan Pdt Luspida Simanjuntak, Minggu (12/9) lalu.
Ephorus HKBP Pdt DR Bonar Napitupulu dalam paparannya menyampaikan ada sebanyak 19 Gereja HKBP yang mengalami penghalangan membangun Gereja antara lain HKBP Pondok Timur Indah (PTI) Bekasi, HKBP Filadelfia, HKBP Getsemane, HKBP Gunung Putri, HKBP Parung Panjang, HKBP Simpang Muriani, HKBP Karawang, HKBP Sibuhuan, HKBP Lau Dendang, HKBP Pangkalan Jati Gandul, HKBP Gunung Putri, HKBP Pondok Gede, HKBP Binjai Baru, HKBP Padang Lawas, HKBP Tembilahan dan HKBP Binanga.
Dengan kesepakatan pengalihan materi pembahasan Sinode Godang Amandemen AP HKBP 2002 kepada hal-hal yang dialami HKBP, maka hingga sidang ke-5 yang dipimpin Pdt Marudur Tampubolon (Praeses Kepulauan Riau), Pdt Hotman Panjaitan (Pendeta Resort Medan Sunggal) dan St Drs AG Sinambela (utusan MPS) baru menghasilkan keputusan menyangkut 4 poin dari 9 poin yang diajukan dalam konsep amandemen.
Sekjen HKBP Pdt Ramlan Hutahaen MTh selaku Ketua Tim Amandemen yang diwawancarai SIB di Auditorium HKBP Komplek Seminarium Sipoholon di sela-sela berlangsungnya sidang menyebutkan empat (4) poin dalam AP yang telah berhasil diamandemen adalah pertama: tentang seksi sekolah minggu, kedua: pembentukan seksi Lansia, ketiga: amandemen tentang pembentukan Resort Khusus dan keempat: syarat pembentukan distrik ditinjau dari jumlah resort.
Sementara lima poin lainnya yang belum sempat dibahas dalam Sinode Godang Amandemen tersebut, menurut Ketua Tim Amandemen Pdt Ramlan Hutahaean MTh akan dibahas dalam Sinode Godang HKBP tahun 2012 yang juga merupakan Sinode pemilihan pimpinan HKBP terdiri dari Ephorus, Sekjen, Kadep Diakonia, Kadep Marturia, Kadep Koinonia dan 26 Praeses HKBP.
Adapun sejumlah poin yang belum sempat dibahas dalam sidang Sinode yang dilangsungkan kemarin antara lain Pasal 11 AP HKBP 2002 menyangkut tugas dan persyaratan menjadi Ephorus.
Pasal 12 tentang persyaratan menjadi Sekjen, Pasal 13, 14 dan 15 tentang syarat dan pemilihan Kepala Departemen Koinonia, Marturia dan Diakonia yang didalamnya juga menyangkut masa kerja para pimpinan HKBP tersebut.
Perlu ditambahkan, bahwa pada sidang sebelumnya menyangkut pembahasan poin syarat menjadi Praeses HKBP belum mendapat keputusan yang pasti, sebab peserta sinode tidak menyetujui konsep amandemen yang diajukan Tim Amandemen. Namun pimpinan sidang juga tidak mengakomodir usulan peserta sidang dan sama sekali juga tidak menetapkan keputusan apakah tetap memberlakukan AP 2002. (PR3/x)

Minggu, 12 September 2010

Penusukan Pemuka Gereja HKBP Masuk New York Times

Tribunnews.com - Senin, 13 September 2010 07:47 WIB
Penusukan Pemuka Gereja HKBP Masuk New York Times
Dokumen Pribadi/Tribunnews.com
Pendeta Asian Lumbantoruan Sihombing dalam perawatan dokter.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penusukan terhadap Asian Lumbantoruan Sihombing, pemuka agama di Gereja HKBP Pondok Timur Indah, Bekasi, Jawa Barat, menjadi laporan di New York Times, Senin (12/9/2010).

New York Times menyebutkan, penyerang tak dikenal melakukan penusukan terhadap seorang pemuka agama dan memukul seorang Pendeta di bagian kepala saat keduanya berangkat ke gereja untuk menunaikan ibadah. Serangan itu mengancam nyawa pemuka agama tersebut.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Tapi dicurigai penyerangan itu dilakukan oleh sekelompok orang yang telah berulang kali memperingatkan anggota Gereja HKBP Pondok Timur Indah untuk menutup tempat ibadah di lokasi tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, anggota jemaat gereja itu telah mendapat beberapa kali gangguan dari pihak yang menginginkan jemaat gereja tidak melakukan ibadah di tempat tersebut.

"Gangguan terhadap jemaat gereja itu juga dilakukan dengan meletakkan sejumlah kotoran hewan di sekitar lokasi pelaksanaan ibadah," lapor New York Times.

Disebutkan, Penatua Sihombing sedang dalam perjalanan ke lapangan ketika penyerang melompat dari sepeda motor dan menusuknya di perut. Sementara, Pendeta Wahyu Lusfida Simanjuntak dipukul di bagian kepala saat mencoba datang membantunya.

New York Times juga melaporkan, Indonesia adalah sebuah negara sekuler yang memiliki umat muslim terbanyak di dunia. Walaupun memiliki sejarah panjang toleransi beragama, sebuah kelompok ekstremis kecil menjadi lebih vokal dalam beberapa tahun terakhir.(nytimes.com)

Editor : Juang_Naibaho

Sabtu, 11 September 2010

Jangan Takut Gagal

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 11 September 2010
Baca: Kisah Para Rasul 15:35-41
Ayat Mas: tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Kisah Para Rasul 15:38
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 10-12; 2 Korintus 4

Michael Jordan, bintang NBA yang pernah paling populer berkata, “Saya bisa menerima kegagalan karena setiap orang bisa gagal menyelesaikan pekerjaan. Namun, saya tidak bisa menerima mereka yang tidak mau mencoba.” Sekali gagal, tidak berarti Anda telah mati. Akan tetapi, Anda dianggap mati jika telah putus asa. Tak seorang pun mau menerima dan mengharapkan kegagalan terjadi dalam hidupnya. Walau demikian, pada akhirnya kita akan mengalami kegagalan. Sebagian orang menjadi putus asa dan menyerah kalah, sementara sebagian orang lagi bersikap tegar dan melihat kegagalan sebagai proses yang mesti terjadi di hidupnya.
Takut mengalami kegagalan hanya akan membuat jiwa kita kerdil dan tak pernah mengalami terobosan-terobosan baru yang dikerjakan Allah dalam hidup kita. Dalam Alkitab, kita menjumpai seorang muda bernama Markus. Ia mengalami kegagalan saat membantu pelayanan Paulus dan Barnabas. Namun, sekalipun ia gagal dan menyebabkan retaknya hubungan Paulus dan Barnabas (ayat 39), ia tak mau berlarut-larut dalam kegagalan itu. Sebaliknya, ia mencoba bangkit dan melihat kegagalan sebagai proses pendewasaan. Itu sebabnya, Markus yang pernah gagal itu dipakai Tuhan untuk menulis salah satu kitab Injil.
Sebagai orang percaya, kita harus melihat kegagalan dengan kacamata positif. Sehingga, kita menjadi optimis dan berani mengadakan perubahan demi kemajuan diri. Mencoba lalu mengalami kegagalan jauh lebih baik daripada seolah-olah tidak pernah gagal karena tidak berani mengambil risiko untuk mencoba. Apakah Anda sedang mengalami kegagalan? Bangkit dan jangan menyerah!
ORANG YANG OPTIMIS SELALU BISA MELIHAT KESEMPATAN BELAJAR BAHKAN DARI KESALAHAN DAN KEGAGALAN
Penulis: Petrus Kwik

Kamis, 09 September 2010

Thursday, September 09, 2010

KIAT MENGATASI BEBAN HIDUP YANG BERAT

Bayangkan betapa menderitanya seekor sapi, yang menarik gerobak sarat dengan muatan. Badannya kurus tanda kurang diberi makan, masih lagi dihajar dengan cambuk oleh tuannya yg kejam. Dengan sekuat tenaga sapi itu menarik keluar gerobak yg terperosok kedalam kubangan di jalan itu, tapi sia sia. Lalu datang seorang pria yg berbelas kasihan melihat penderitaan hewan itu, membantu mendorong gerobak itu sehingga boleh keluar dari kubangan...

Begitulah ilustrasi kita manusia, menanggung beban hidup di dunia ini, karena hidup ini tak luput dari masalah, dan masalah itu kian bertambah seakan berpacu dengan bergulirnya waktu. Beban hidup kita semakin bertambah seiring detik jarum jam. Sebutlah, TDL PLN naik, subsidi BBM dicabut, harga bahan pokok di pasar meroket, biaya pendidikan anak tak terkendali, musibah terjadi dimana mana, ancaman teroris masih menghantui, kejahatan meningkat, dan masih banyak lagi. Hidup kita menjadi letih dan lesu nyaris putus asa. Di tengah kesulitan hidup yg memuncak ini, suara Yesus terdengar berkata: "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang enak, dan beban-Kupun ringan" (Matius 11:28-30)

Oh…betapa manis dan lembut suara itu, bagaikan embun di padang gurun jika kita mau menanggapinya dengan iman. Perkataan ini bukan sekedar hiburan ataupun penyejuk ketika kita kepanasan dan dahaga, melainkan suatu kekuatan ekstra yang dapat memampukan kita keluar dari lumpur masalah, seperti halnya sapi penarik gerobak yang kepayahan itu. Kita semua tanpa terkecuali adalah manusia manusia yang letih lesu di kolongan langit ini, dan semuanya pasti mendambakan kelegaan.

Beban hidup di dunia ini bukan saja masalah peliknya ekonomi, sebab orang yang berkelimpahan hartapun, tetap memikul beban hidup karena terbelit masalah. Sebab harta dunia ini, sama sekali tidak mampu memberikan kelegaan dalam hati manusia. Malahan sebaliknya harta cenderung merupakan faktor utama pendorong manusia terperosok ke dalam penderitaan. Lihat saja mereka yang mencintai uang. Demi untuk harta, manusia rela menjadi hamba dari yang dicintainya yaitu uang, lalu diperbudak oleh uang sehingga tak pernah merasakan kelegaan dalam hati. Sebab itu Firman Tuhan memperingatkan setiap orang beriman "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu, Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13: 5)

Janji ini adalah jaminan, bagi orang yg tidak menjadi hamba uang dan merasa cukup dengan apa yang ada, sesuai Firman Tuhan. Kalau Allah tidak akan membiarkan kita, apa yang perlu kita risaukan dalam hidup ini, karena Dia adalah sumber segalanya dari kehidupan ini termasuk segala kebutuhan tubuh, jiwa dan roh kita. Lebih lebih lagi Dia berjanji sekali kali tidak akan meninggalkan kita. Ancaman apa yang perlu kita kuatirkan di dunia ini. Sebaliknya orang yang menjadi hamba uang, jelas tidak akan dipedulikan Allah, bahkan dijauhi Allah. Mereka akan terancam dengan segala masalah yang datang dari kuasa kuasa kegelapan, sehingga mereka tidak akan memiliki kelegaan dalam hidupnya.

Lihatlah realita kehidupan kita sehari hari. Orang orang yang bertuankan mamon, yaitu para hamba uang yang tak lain adalah para koruptor, nasib mereka berarkhir sengsara dalam penjara. Benarlah kata Firman Tuhan " Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai bagai duka" (1 Timotius 6:10) Di antara mereka ada orang beriman bahkan pelayan gereja, tetapi mereka menyimpang dari iman gara gara godaan mamon.

Karena itu, biarlah kita bersyukur pada apa yang ada. Apabila beban berat kehidupan ini terasa berat menghimpit kita, janganlah mendengar bisikan si raja mamon yg minta kita menyembahnya. Kiat untuk mengatasi beban hidup yang berat, dengarlah suara Yesus yang manis dan lembut. Dia siap memberikan kelegaan kepada kita, karena kuk yang Dia pasang enak dan ringan bebanNya, sambil belajar dari Dia kunci rahasia kehidupan berbahagia yaitu lemah lembut dan rendah hati. *** by Phill.M.Sulu 22 Juli 2010.

Sabtu, 04 September 2010

LUPAKAN YANG LALU, JANGAN LUPAKAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 September 2010 -

Baca: Filipi 3:1-16

"...tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku,"   Filipi 3:13

Di dalam kehidupan ini pasti ada hal yang selalu kita ingat-ingat: pengalaman manis juga pahit.  Tetapi ada satu hal yang harus selalu kita ingat dan tidak boleh kita lupakan, yaitu Tuhan!

     Seringkali manusia begitu gampang melupakan Tuhan, apalagi saat keadaan mereka baik dan menyenangkan, seperti yang dikatakan:  "...umatKu melupakan Aku, sejak waktu yang tidak terbilang lamanya."  (Yeremia 2:32b).  Namun sesungguhnya yang harus kita lupakan adalah pengalaman pahit, kegagalan dan juga kesalahan-kesalahan di masa lalu.  Kita bisa belajar dari Rasul Paulus yang memiliki masa lalu yang hendak ia lupakan.  Sebelum 'ditangkap' oleh Tuhan Yesus, Paulus yang sebelumnya bernama Saulus adalah penganiaya jemaat; ia sangat antipati terhadap orang-orang Kristen.  Namun sejak bertemu Yesus hidup Paulus diubahkan.  Alkitab menyatakan;  "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru:  yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).  Itulah sebabnya Paulus bertekad untuk melupakan masa lalunya yang kelam.

     Sebagai orang percaya kita pun harus melakukan hal yang sama:  mengunci pintu masa lalu dan tidak mengingatnya lagi.  Adalah percuma mempersalahkan diri dan terus-menerus menyesali semua keadaan yang sudah terjadi.  Yang perlu kita lakukan adalah belajar dari keadaan itu dan bertekad untuk tidak melakukan kesalahan yang sama.

     Mari gunakan seluruh kekuatan kita menuju keberhasilan bersama Tuhan.  Mungkin kita gagal di masa lalu, lupakan itu.  Pikirkanlah langkah di depan kita.  Jika kita senantiasa mengarahkan tujuan kepada Kristus, kita akan mengalami kemuliaan bersama Dia.  Paulus telah melakukan banyak hal bagi Tuhan, tetapi dia tak menganggap dirinya telah mencapai semuanya.  Saat di penjara pun dia tetap ingin lebih mengenal Tuhan dan mengerjakan segala yang Tuhan ingin ia lakukan.  Ia tak pernah menghiraukan situasi dalam hidupnya, sekalipun penderitaan dan aniaya karena nama Tuhan harus dialaminya.  Mungkin kita berkata,  "Aku bukan Paulus.  Aku tidak bisa seperti dia."  Kita tidak perlu menjadi seperti Paulus!

Tuhan ingin kita lakukan apa yang dapat kita lakukan bagi kemuliaanNya, jangan terpaku masa lalu!

Faithfreedom.org

NYT > Israel

ForumKristen.com - Komunitas Kristen Terbesar di Internet