Jumat, 27 Agustus 2010



Musuh Membuat Anda Sukses

Di ambil dari ringkasan khotbah Ps. Indri M. Gautama

Tuhan berkata di Yeremia 29:11: "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."

Lalu Anda bertanya, kalau memang Tuhan merancangkan kehidupan yang sukses buat Anda, mengapa ada yang benci dan iri hati terhadap Anda? Mengapa ada orang terdekat yang berubah ingin menjatuhkan Anda? Mengapa ada rekan kerja di kantor yang berpolitik melawan Anda? Mengapa ada saudara dekat yang menyebarkan gosip dan hal-hal negatif tentang Anda?

Tahukah Anda bahwa Tuhan memakai "musuh-musuh" yang membenci dan memusuhi Anda untuk membuat Anda sukses?

Yusuf dibenci dan dibuang oleh kakak-kakaknya ke dalam sebuah sumur di Dotan hanya karena mereka iri hati, apalagi setelah Yusuf menceritakan mimpi Tuhan bagi dia. Demikian iri hatinya, sehingga kakak-kakaknya bertekad tidak mau melihat Yusuf hidup lagi.

Pada saat seperti ini, penting sekali Anda menyadari bahwa Tuhan sudah menyediakan kebesaran bagi Anda dengan memakai orang-orang yang membenci Anda. Tuhan punya maksud baik di balik semua penderitaan Anda. Apakah Tuhan meninggalkan Yusuf mati di sumur tua itu? Tidak. Melalui orang-orang yang membenci Yusuf dan membuangnya ke sumur, Yusuf berada di tanah Mesir dan akhirnya menjadi orang nomor dua di negara itu.

Sumur merupakan tempat empuk bagi setan untuk menghancurkan Anda lebih dalam lagi. Rick Warren berkata: "Many people will be bitter, rather than better, and never grow up." Banyak orang menjadi kecewa di tengah masalah, bukannya menjadi lebih baik dan tidak pernah bertumbuh dewasa.

Jangan ijinkan kekecewaan bertumbuh. Jika Anda memberikan respon seperti yang Yesus ajarkan, maka Anda akan keluar dari sumur dengan kemenangan. Ada empat langkah untuk keluar dari sumur ini:

1. Cepat lepaskan pengampunan kepada orang-orang yang sudah menyakiti Anda.
Perbuatan mereka memang sudah menyakiti Anda. Tetapi akan lebih menyakitkan lagi apabila Anda menyimpan rasa sakit itu dan membawanya kemana pun Anda pergi. Anda harus lepaskan rasa sakit itu dengan cara mengampuni.

2. Ingat rancangan Tuhan baik untuk Anda.
Di tengah orang-orang yang membenci Anda, ingat bahwa Tuhan tidak merencanakan kehancuran untuk hidup Anda. Seperti yang Yusuf katakan di Kejadian 50:20 kepada saudara-saudaranya sewaktu ia menjadi asisten Firaun: "Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan,..."

3. Selalu bersukacita dan bersyukur.
Mudah sekali untuk bersukacita dalam keadaan yang nyaman dan menyenangkan. Tetapi Tuhan mengajarkan Anda bahwa "the real joy" adalah ketika Anda bersukacita dalam keadaan yang buruk.

4. Bertekad untuk tidak menyerah.
Situasi buruk bukan berarti mimpi dan janji-janji Tuhan batal terjadi dalam hidup Anda. Karena itu, jangan putus asa, jangan berhenti apalagi mundur, berlarilah.

Ingat, musuh yang ada di tengah perjalanan kehidupan Anda akan membuat Anda sukses. Karena itu, bersukacitalah dan bersyukur. Jangan pernah menyerah karena rancangan-rancangan Tuhan di dalam hidup Anda memberikan hari depan yang penuh pengharapan.

Strategi menghadapi cobaan

Baca: Mazmur 141
Apa tindakan kita kalau godaan untuk ikut-ikutan berbuat dosa menghampiri kita? Menyerah? Atau melawan? Mazmur  ini merupakan doa permohonan Daud agar ia tidak jatuh ke dalam godaan untuk berbuat fasik seperti orang jahat (3-4). Mazmur ini mengingatkan kita tentang pentingnya pencegahan terhadap godaan yang datang. Apa saja yang harus kita  lakukan agar terhindar dari godaan, dan kalaupun sudah pernah gagal, cepat bangkit kembali?
Pertama, segera berseru kepada Tuhan saat godaan menimpa (1-2). Jangan berupaya dengan kekuatan sendiri.
Kedua, penting sekali melibatkan Tuhan untuk turut mengawasi perkataan dan hati kita (3-4). Firman Tuhan menjadi  penjaga yang ampuh membentengi kita dari tipu daya kefasikan yang bisa menyeret kita jatuh. Namun kalau kita tidak  pernah membaca firman-Nya, bagaimana mungkin firman Tuhan menjaga kita?
Ketiga, bersedia untuk ditegur oleh sesama anak Tuhan (5), daripada mendengar bujuk rayu orang jahat yang dari luar nampak manis, tetapi kemudian pahit dan beracun (lih. Ams. 9:17-18). Ditegur pasti tidak enak. Namun menerima  teguran dalam kasih membuat kita waspada, sebaliknya bersikap terbuka kepada mereka yang jahat membuat kita rentan jatuh. Bagian penutup mazmur ini kembali ke bagian pembuka, yaitu permohonan agar Tuhan saja yang menjadi pelindung dan penolong orang percaya (8-9). Memang hanya Tuhan saja yang sanggup menolong kita untuk tangguh menghadapi pencobaan dan godaan.
Godaan bisa datang secara aktif, lewat bujuk rayu si jahat. Ia juga bisa menghampiri lewat keterlenaan kita tidak mendengar firman Tuhan. Tidak ada cara lain menghadapi godaan kecuali dengan selalu aktif mendekatkan diri pada Tuhan, serta dalam persekutuan dengan saudara seiman. Jauhkan diri dari sumber-sumber godaan, dan dengan aktif menegakkan kebenaran, menyuarakan keadilan dan kekudusan. Bungkam, menarik diri, dan pura-pura tidak tahu justru membuat kita rentan untuk jatuh!

Senin, 16 Agustus 2010

uesday, August 17, 2010

MERDEKA KARENA BERSATU

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Agustus 2010 -

Baca: Galatia 5:1-15

"Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka.  Tetapi janganlah kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih."
   Galatia 5:13
Selama 350 tahun bangsa Indonesia terkungkung dalam penindasan dan penjajahan Belanda.  Belum lagi 3 setengah tahun di bawah kekejaman tentara Jepang.  Suatu penderitaan yang luar biasa harus dialami oleh bangsa kita di masa lalu!

     Begitu banyak pelajaran yang dapat dipetik dari lembar sejarah bangsa kita.  Semangat juang para pendahulu kita untuk meraih kemerdekaan yang dicita-citakan sepatutnya menjadi contoh bagi kita yang hidup di zaman sekarang ini.  Dengan latar belakang yang berbeda-beda mereka bersatu padu mengusir penjajah demi mewujudkan negera kesatuan RI.  Sesungguhnya, impian mewujudkan negara kesatuan ini sudah sejak lama dirancangkan.  Bahkan di zaman kerajaan Majapahit dulu ada Sumpah Palapa yang menjadi bukti dan simbol perekat persatuan dan kesatuan bangsa.  Semangat juang itulah yang mengilhami para pahlawan bangsa;  mereka bersatu dan bersama-sama bangkit dari keterpurukan akibat penjajahan.  Kemerdekaan pun bisa diraih!  Kini kita terbebas dari ikatan belenggu penjajah!

     65 tahun sudah bangsa kita menikmati kemerdekaan!  Namun tidaklah berarti perjuangan kita sudah usai; perjuangan kita sesungguhnya baru dimulai!  Sekarang ini perjuangan kita bukan lagi dengan mengangkat senjata melainkan dengan usaha mempertahankan persatuan dan kesatuan, serta mewujudkan cita-cita bangsa yaitu masyarakat yang adil dan makmur.  Kita berada di era reformasi.  Di mana-mana kata reformasi didengungkan.  Reformasi adalah perubahan radikal yang bertujuan memperbaiki kehidupan di segala aspek.  Di era reformasi ini orang berani mengungkapkan pendapatnya tanpa harus takut dan terintimidasi pihak lain.  Tapi sayang reformasi yang sedang berjalan ini tidak seperti tujuan semula.  Bukan lagi kepentingan bersama yang diperjuangkan tapi orang memperjuangkan kepentingan golongannya sendiri-sendiri.  Jika ini berlanjut, secara perlahan persatuan dan kesatuan bangsa akan luntur.  Maka semangat kemerdekaan tidak akan lagi bergema seperti dahulu, nothing's special!

     Di hari istimewa ini mari kita kembali meneladani semangat persatuan dan kesatuan para pendahulu kita.  Tanpa persatuan dan kesatuan mustahil kemerdekan diraih; begitu pula tanpa persatuan dan kesatuan niscaya cita-cita bangsa akan sulit tercapai.

Faithfreedom.org

NYT > Israel

ForumKristen.com - Komunitas Kristen Terbesar di Internet