Sabtu, 27 November 2010

Memuliakan Allah

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 28 November 2010
Baca: 1 Korintus 10:27-33
Ayat Mas: Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1 Korintus 10:31
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 33-34; 1 Petrus 5
Mengapa Tuhan menciptakan manusia? Salah satu alasannya adalah agar kita memuliakan nama-Nya. Jika Allah mencipta kita demi memuliakan-Nya, berarti hidup kita harus selalu mencerminkan hal itu. Ini tidak dapat ditawar lagi.
Memuliakan Tuhan bukan berarti membuat Tuhan lebih mulia, karena Dia sudah mulia dan tidak kekurangan kemuliaan; kemuliaan Tuhan sudah sempurna dan tidak perlu ditambahkan oleh manusia. Memuliakan Tuhan berarti mengakui dan menghargai kemuliaan Tuhan di atas segalanya dan membuat kemuliaan-Nya dikenal melalui hidup kita. Bagaimana caranya? Paulus berkata bahwa kita dapat memuliakan nama-Nya melalui bagaimana kita menjalani hidup dan beraktivitas.
Menarik juga perkataan Paulus ini. Bahkan, hal paling sederhana sekalipun, seperti makan dan minum, juga dapat memuliakan nama Tuhan. Bagaimana cara kita makan dan minum membuat nama Tuhan dikenal? Yakni jika kita menerima berkat Tuhan dengan mengucap syukur sebelum makan, dan dengan menikmatinya secukupnya, tidak berlebihan atau serakah. Demikian pula dalam aktivitas keseharian lain, kita dapat mengagungkan Tuhan dengan mengingat Dia yang selalu terlibat di hidup kita.
Ketika dijalani, hidup memuliakan Tuhan tidaklah serumit yang kita pikirkan. Memuliakan Tuhan bukan hanya dengan menyanyi di gereja atau pergi menjadi utusan Tuhan ke tempat yang jauh. Apabila hal-hal sederhana yang kita lakukan dan tunjukkan, menyatakan bagaimana kita hidup mengandalkan Tuhan dalam perkara hidup sesehari, maka nama Tuhan kita dapat dikenal orang, dan kita memuliakan Tuhan.
KITA ADALAH CERMIN ALLAH JADI ALLAH-LAH YANG HARUS TAMPAK DALAM HIDUP KITA
Penulis: Riand Yovindra

Senin, 22 November 2010

10 PRINSIP DALAM PELAYANAN

SEPULUH PRINSIP DALAM PELAYANAN (YOHANES 12:6)

Ada perbedaan yang cukup jelas antara melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan. Melayani Tuhan adalah seperti Maria (Lukas 10:38- 42). Yang disebut melayani Tuhan adalah berdoa, membangun hubungan yang intim/akrab, serta menanti-nantikan Tuhan. Sedangkan, melayani pekerjaan Tuhan adalah seperti Marta (Lukas 10:38-42). Yang disebut melayani pekerjaan Tuhan adalah menjadi pemimpin pujian, penyanyi di gereja, pemusik, penari tamborin, guru sekolah minggu, dll..

-------------------------------------------------

Luk 10:38 Dan terjadilah, ketika mereka melanjutkan perjalanan, Dia pun masuk ke sebuah desa. Dan seorang wanita yang bernama Marta menyambut Dia ke dalam rumahnya.

10:39 Dan dia mempunyai seorang saudara perempuan yang disebut Maria, dialah juga yang sambil duduk di samping kaki YESUS, mendengarkan perkataan-Nya.

10:40 Namun, Marta terus-menerus disibukkan oleh banyaknya pelayanan. Dan sambil mendekat, dia berkata, "Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku seorang diri melayani? Maka, katakanlah kepadanya supaya dia membantu aku!"

10:41 Namun sambil menanggapi, YESUS berkata kepadanya, "Marta, Marta, engkau khawatir dan disusahkan oleh banyak hal,

10:42 tetapi, satu hal yang perlu, dan Maria telah memilih bagian yang baik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Banyak orang yang suka melayani pekerjaan Tuhan tetapi tidak suka melayani Tuhan. Orang yang melayani Tuhan pasti akan melayani pekerjaan Tuhan, tetapi belum tentu orang yang melayani pekerjaan Tuhan akan melayani Tuhan.



Dalam hidup ini yang terutama adalah melayani Tuhan, setelah itu melayani keluarga kita, baru melayani pekerjaan Tuhan.

Sepuluh Prinsip dalam Pelayanan
1. Dasar Pelayanan adalah Karakter

Dasar pelayanan kita tidak boleh dibangun atas dasar karunia tapi karakter. Bukan berarti karunia tidak penting. Karakter dan karunia harus berjalan bersama-sama dalam pelayanan. Karakter dan karunia itu seperti kedua kaki kita. Tanpa salah satu dari kaki itu, maka pelayanan kita akan pincang. Ada perbedaan antara karakter dan karunia.


Karakter:

a. nilainya kekal,

b. menyatakan kasih Tuhan,

c. melalui proses (waktu),

d. membuat kita dikenal Tuhan (1 Korintus 8:3), dan

e. harus dikejar (1 Korintus 14:1).
-----------------------------------------------------
1Kor 8:3 Akan tetapi jika seseorang mengasihi Elohim, maka dia telah dikenal oleh-Nya.
1Kor 14:1 Kejarlah kasih dan dambakanlah hal-hal yang rohani, tetapi terlebih lagi supaya kamu dapat bernubuat.


Karunia:

a. nilainya tidak kekal,

b. menyatakan kuasa Tuhan,

c. instan (langsung dapat),

d. membuat kita terkenal, dan

e. harus dikobarkan (2 Timotius 1:6; 1 Tesalonika 5:19).

------------------------------------------------

2Tim 1:6 Melalui alasan itu, aku mengingatkan engkau untuk mengobarkan karunia rohani dari Elohim yang ada padamu, melalui penumpangan tanganku.


1Tes 5:9 Sebab Elohim tidak menempatkan kita ke dalam murka, melainkan ke dalam pemeliharaan keselamatan melalui Tuhan kita YESUS Kristus,


2. Bentuk Pelayanan adalah Melayani

Banyak orang lebih suka dilayani daripada melayani. Ingatlah bahwa Tuhan datang ke bumi ini untuk melayani bukan untuk dilayani. Tuhan Yesus mau mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba dan taat sampai mati (1 Yohanes 3:16; Filipi 2:5-8).

-------------------------------------------------

1Yoh 3:16 Dengan ini kita telah mengenal kasih: karena Dia telah mempertaruhkan jiwa-Nya demi kita, kita pun wajib mempertaruhkan jiwa demi saudara-saudara.


Fil 2:5 Karena apa yang ada ada di dalam Kristus YESUS, biarlah itu dipikirkan olehmu juga.

2:6 Dia, yang meskipun ada dalam rupa Elohim, tidak menganggap bahwa menjadi setara dengan Elohim adalah sesuatu yang harus dirampas.

2:7 Sebaliknya, Dia sudah mengosongkan diri-Nya sendiri dengan mengambil rupa seorang hamba agar berada dalam keserupaan manusia.

2:8 Dan supaya didapati dalam pola seperti manusia, Dia sudah merendahkan diri-Nya sendiri dengan menjadi taat sampai pada kematian, bahkan kematian di kayu salib.


3. Motivasi Pelayanan adalah Kasih

Motivasi pelayanan kita bukanlah untuk mendapat uang, HP, rumah, mobil, dsb.. Kita harus senantiasa termotivasi oleh kasih Tuhan yang ada di dalam kita karena kasih Tuhan sudah dicurahkan di dalam kita (Roma 5:5). Kasih Tuhan membuat kita sabar, murah hati, tidak iri hati dengan teman sepelayanan, tidak sombong, tidak egois, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, sabar menanggung sesuatu, percaya segala sesuatu, dan mengharapkan segala sesuatu (1 Korintus 13:4-8). Kasih itu memberi bukan menerima. Salurkan atau alirkan kasih Tuhan yang ada di dalam hati kita, jangan biarkan apa pun menyumbat kasih Tuhan mengalir dari hati kita. Itulah sebabnya jaga hati kita dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Jangan biarkan hati kita tercemar atau dicemari dengan apa pun!
----------------------------------------------------
Rom 5:5 dan pengharapan tidak mempermalukan, karena kasih Elohim telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita.
1Kor 13:4 Kasih itu berpanjang sabar, ia bermurah hati. Kasih tidak cemburu. Kasih tidak menyombongkan diri, ia tidak memegahkan diri;
13:5 ia tidak berbuat yang tidak pantas, ia tidak mencari sesuatu bagi dirinya sendiri, ia tidak menghasut, ia tidak menghitung-hitung yang jahat;
13:6 ia tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi turut bersukacita dengan kebenaran.
13:7 Ia menanggung semuanya, percaya semuanya, mengharapkan semuanya, ia tabah menanggung semuanya.
13:8 Kasih tidak pernah hilang, tetapi, baik nubuat, ia akan ditiadakan, maupun bahasa lidah, ia akan berhenti, bahkan pengetahuan, ia akan dilenyapkan.
Ams 4:23 Peliharalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah pancaran-pancaran kehidupan.


4. Ukuran Kesuksesan Pelayanan adalah Pengurbanan

Kesuksesan pelayanan tidak diukur oleh sudah berapa banyak rumah dan mobil yang dimiliki, melainkan oleh betapa besar pengurbanan yang sudah kita berikan untuk mereka yang terhilang, yang lemah, yang hina, yang tidak diperhatikan, yang miskin. Rasul Paulus berkata, "Aku suka mengorbankan milikku bahkan jiwaku untuk jiwa-jiwa" (2 Korintus 12:15). Inilah ukuran pelayanan yang benar.

------------------------------------------------

2Kor 12:15 Dan aku akan dengan gembira memanfaatkan dan dimanfaatkan sepenuhnya demi jiwamu, bahkan apabila dengan mengasihi kamu secara berlimpah aku semakin kurang dikasihi.

5. Otoritas Pelayanan adalah Penundukan Diri

Yakobus 4:7, "Tunduklah kepada Elohim, lawanlah iblis dan iblis akan lari dari padamu." Belajarlah tunduk kepada Elohim! Belajarlah tunduk kepada orang tua kita di dalam Tuhan! Belajarlah tunduk kepada gembala atau pemimpin kita!
------------------------------------------------
Yak 4:7 Oleh karena itu, tundukkanlah dirimu kepada Elohim, lawanlah si iblis, maka dia akan melarikan diri dari padamu.


6. Tujuan Pelayanan adalah Memuliakan Tuhan

Tujuan pelayan bukanlah untuk mencari nama, bukan untuk terkenal, melainkan untuk memuliakan Tuhan. Kita harus belajar membelokkan pujian yang orang berikan kepada kita untuk kita kembalikan kepada Tuhan. Jangan mau mencuri kemuliaan Tuhan. Biarlah kita yang semakin kecil, Tuhan yang semakin besar (Yohanes 3:30).

Ingatlah segala sesuatu yang kita kerjakan, Tuhanlah yang mengerjakannya untuk kita (Yesaya 26:12).
---------------------------------------------------
Yoh 3:30 Seharusnyalah Dia bertambah-tambah dan aku menjadi berkurang.
Yes 26:12 Ya YAHWEH, Engkau akan meneguhkan damai sejahtera bagi kami, karena, bahkan semua pekerjaan kami, telah Engkau kerjakan bagi kami.

7. Alat-alat Pelayanan adalah Firman, Doa, Pujian
(Yohanes 15:3;Yohanes 17:7; Efesus 3:20; 1 Yohanes 5:14; Mazmur 40:2-4; Yesaya 29:29- 30)
-----------------------------------------------------
Yoh 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Yoh 17:7 Sekarang mereka telah mengetahui, bahwa segala sesuatu apa saja yang telah Engkau berikan kepada-Ku adalah dari Engkau.
Ef 3:20 Namun, bagi Dia yang berkuasa untuk melakukan di atas segalanya, jauh melebihi apa yang kita minta atau pahami sesuai dengan kuasa yang sedang bekerja di dalam kita,
1Yoh 5:14 Dan inilah keyakinan diri yang kita miliki terhadap Dia, bahwa jika kita meminta sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya, Dia mendengarkan kita.
Maz 40:2 Sesungguhnya aku menanti-nantikan YAHWEH, dan Dia memandang kepadaku dan mendengar seruanku.
40:3 Dan Dia mengangkat aku dari lubang kebinasaan, dari lumpur yang menjijikkan; dan Dia menempatkan kakiku di atas batu karang; Dia menetapkan langkahku.
40:4 Dan Dia memberikan nyanyian baru dalam mulutku, suatu pujian bagi Elohim kita. Banyak orang akan melihat dan menjadi takut, lalu percaya kepada YAHWEH.


a. Firman adalah pedang roh kita dalam peperangan rohani (Efesus 6:18).
Firman membersihkan dan menguduskan kita (Yohanes 15:3; Yohanes 17:7). Di dalam firman ada nama Yesus dan semua harus tunduk kepada nama Yesus yaitu nama di atas segala nama.
--------------------------------------------------
Ef 6:18 Seraya berdoa dengan Roh dalam setiap kesempatan melalui segala doa dan permohonan, dan berjaga-jaga dengan segala ketekunan dan permohonan dalam hal yang sama ini berkenaan dengan semua orang kudus,
Yoh 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Yoh 17:7 Sekarang mereka telah mengetahui, bahwa segala sesuatu apa saja yang telah Engkau berikan kepada-Ku adalah dari Engkau.

b. Doa membuat kita menang di dalam peperangan! Doa menghasilkan kuasa dan damai sejahtera! Doa membuka pintu surga! Doa mengubah dunia ini! Doa membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin! Doa mengubah kutuk menjadi berkat!


c. Pujian merobohkan tembok Yeriko! Pujian membuat musuh-musuh kita terpukul kalah! Pujian menarik banyak jiwa datang kepada Tuhan!


Di dalam firman ada kuasa, ucapan, perkataan firman! Di dalam doa ada kuasa, tetaplah berdoa! Jangan jemu-jemu berdoa! Di dalam pujian ada kuasa! Tetaplah memuji Tuhan!


8. Kehormatan Pelayanan adalah Bertumbuh dalam Kekudusan

Bertumbuh terus di dalam kasih, iman, dan pengharapan!

Bertumbuhlah terus di dalam kekudusan! Kejarlah kekudusan!

Sebab tanpa kekudusan tidak ada seorang pun yang dapat melihat Tuhan.


9. Kuasa Pelayanan adalah Roh Kudus dan Ketaatan

Roh Tuhan ada pada gereja Tuhan. Tuhan mengurapi gereja-Nya untuk menyembuhkan yang sakit, mengabarkan Kabar Baik, membebaskan para tawanan, mengusir setan, melenyapkan sakit penyakit dan segala kelemahan tubuh, menginjak ular dan kalajengking, menahan kekuatan musuh sehingga tidak ada yang membahayakan gereja-Nya (Lukas 4:18-19; Matius 10:1, 7-8; Lukas 10:19)

--------------------------------------------------

Luk 4:18 "Roh YAHWEH ada pada-Ku, karena Dia telah mengurapi Aku, untuk menginjil kepada orang-orang miskin, Dia telah mengutus Aku, untuk menyembuhkan orang-orang yang hancur hati, untuk mengkhotbahkan pembebasan bagi para tawanan, dan pemulihan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk mengutus dalam kebebasan orang-orang yang tertindas.


Luk 4:19 Untuk mengkhotbahkan tahun perkenan YAHWEH."


Mat 10:1 Dan setelah memanggil kedua belas murid-Nya, Dia memberikan otoritas atas roh-roh najis kepada mereka, untuk mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan setiap penyakit dan semua kelemahan tubuh.


Mat 10:7 Dan seraya pergi, beritakanlah dengan berkata: Kerajaan surga sudah dekat.

Mat 10:8 Sembuhkanlah yang sakit, tahirkanlah yang kusta, bangkitkanlah yang mati, usirlah setan-setan; kamu sudah menerimanya dengan cuma-cuma, berilah pula dengan cuma-cuma!


Luk 10:19 Lihatlah, Aku memberikan kepadamu otoritas untuk menjejakkan kaki di atas ular dan kalajengking dan atas segala kuasa musuh, dan bahkan tidak ada sesuatu pun yang dapat melukai kamu.


Hiduplah dalam ketaatan! Kita punya kuasa Tuhan! Bangkitlah dan jadilah terang maka dunia ini tidak akan menjadi sama lagi!


10. Teladan Pelayanan adalah Tuhan Yesus

Teladan utama pelayanan kita adalah Tuhan dan bukan manusia. Jika teladan kita meneladani manusia, bahkan hamba Tuhan, maka Tuhan akan izinkan kita untuk kecewa terhadap hamba Tuhan itu. Fokuskan mata, hati, pikiran kita kepada Tuhan maka kita tidak akan kecewa (Mazmur 16:8; Ibrani 3:1; Ibrani 12:2).
------------------------------------------------
Maz 16:8 Aku senantiasa menempatkan YAHWEH di hadapanku; karena Dia ada di sebelah kananku, aku tidak akan tergoyahkan.
Ibr 3:1 Oleh karena itu hai saudara-saudara yang kudus, yang menjadi mitra panggilan surgawi, pandanglah Rasul dan Imam Besar pengakuan kita, Kristus YESUS,
Ibr 12:2 sambil memandang kepada YESUS, Penguasa dan penyempurna iman, yang dengan mengabaikan aib ganti sukacita yang disediakan bagi-Nya, Dia tabah memikul salib; maka Dia telah duduk di sebelah kanan takhta Elohim.


Tidak ada lagi tawar hati!

Tidak ada lagi kekecewaan!

Tidak ada lagi kepahitan!


Bumi ini akan penuh dengan kemuliaan Tuhan. Ingatlah dan yakinlah jerih payah kita di dalam Tuhan tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58).
-------------------------------------------------
1Kor 15:58 Maka dari itu, saudara-saudaraku yang terkasih, jadilah teguh tak tergoyahkan, dengan senantiasa berkelimpahan dalam pekerjaan Tuhan, karena mengetahui bahwa jerih payahmu di dalam Tuhan tidak menjadi sia-sia.


Janganlah kerajinan kita kendor, biarlah roh kita menyala-nyala dan layanilah Tuhan (Roma 12:11).

---------------------------------------------------

Rom 12:11 dengan kerajinan yang tidak kendur, dengan bernyala-nyala dalam roh, dengan menghambakan diri kepada Tuhan,


Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul majalah: Nafiri Kasih, Edisi 021/Desember 2002

Judul artikel: 10 Prinsip dalam Pelayanan

Penulis: Ishak Lukas Sunarto Wong

Minggu, 07 November 2010

Perjumpaan yang Mengubahkan

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 8 November 2010
Baca: Yohanes 4:1-14
Ayat Mas: Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Yohanes 4:13,14
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Ibrani 5
Pernahkah hati Anda tertambat pada sesuatu atau seseorang? Sesuatu yang menambat hati kita pasti istimewa dan mengesankan; lalu menciptakan kenangan tersendiri dalam ingatan. Lebih dari itu, mungkin ia juga dapat mengubah jalan kehidupan kita selanjutnya.
Demikianlah yang terjadi pada suatu siang di Sikhar. Ada dua orang yang belum pernah saling jumpa. Mereka tampak berbeda. Yang satu lelaki, yang satu perempuan; yang satu Yahudi, yang lain Samaria; yang satu haus dan tak punya timba, yang satu lagi siap mengambil air dengan timba. Kedua orang ini bertemu di sumur. Alangkah mengejutkan karena lelaki tanpa timba yang haus itu justru memiliki air hidup yang membuat siapa pun yang meminumnya tak haus lagi. Sementara perempuan yang siap menimba, ternyata adalah pihak yang mendambakan air hidup itu.
Penjumpaan dan percakapan dengan lelaki itu begitu memesona dan mengubah hidup perempuan Samaria ini. Ia berubah—dari perempuan yang status sosialnya direndahkan karena kehidupan seksual yang mencengangkan, menjadi perempuan penginjil (ayat 28,29). Ya! Setelah berjumpa dengan Yesus, ia bersaksi bahwa dahaga hatinya telah lenyap, diganti dengan air hidup yang terus mengalir. Mengapa? Sebab Yesus menyentuh hati yang haus dan mengalirkan kehidupan baru di hati perempuan itu.
Apabila Anda mengalami dahaga jiwa yang membuat Anda merasa hampa dan mencari-cari, datanglah dan mintalah air hidup kepada Yesus. Minta Tuhan berkarya; mengubah, memperbarui, dan menyegarkan segenap aspek hidup Anda—pikiran, perkataan, tindakan, karakter, dan sebagainya.
KRISTUS MENAWARKAN AIR KEHIDUPAN SUPAYA SETELAH MEMINUMNYA, KITA TAK PERNAH LAGI KEHAUSAN
Penulis: Daniel K. Listijabudi

Senin, 01 November 2010

5 Tips Menghadapi Godaan

Ketika mempercayakan hidup kepada Kristus, karena anugerah-Nya secara posisional kita menjadi orang kudus (positional sanctifiction). Maksudnya, kita menjadi orang kepunyaan-Nya dengan segala tugas, panggilan dan tanggungjawabnya. Sebuah pengalaman hidup terindah! Namun demikian, kita dituntut untuk menjalani hidup kudus, bertumbuh menjadi serupa dengan Dia dalam karakter, sifat, kelakuan hidup kita (progressive sanctification). Pada akhirnya dalam sekejap mata kita diubahkan menjadi seperti Kristus (final sanctification).

Dalam proses penyucian, kita harus menghadapi godaan, yakni dorongan-dorongan di dalam batin kita untuk memenuhi keinginan-keinginan indah yang berlawanan dengan firman-Nya. Misalnya, dorongan untuk korupsi, karena ingin hidup mewah; dorongan untuk sombong, karena ingin dihormati sesama; dorongan untuk melakukan extra marital sex, karena sedang ingin bercinta, dstnya.

Ketika godaan datang, Yakobus memberikan tips untuk mengatasinya ;
1. INGATLAH MAHKOTA KEHIDUPAN BAGI SANG PEMENANG (Yak. 1:12)
Allah menjanjikan mahkota kehidupan, bagi orang yang mengasihi Dia, yakni bagi orang yang memilih untuk menolak godaan dan melakukan firman-Nya. Mahkota kehidupan bukanlah kehidupan kekal, namun ini merupakan kuasa dan otoritas untuk memerintah bersama Kristus dalam kekekalan kelak (2Tim. 2:12) yang dipercayakan kepada hamba-Nya yang baik dan setia. Mahkota ini adalah harta terindah dan terbaik yang akan kita persembahkan bagi kemuliaan Anak Domba Allah (Why. 4:10).

2. INGATLAH SUMBER GODAAN ITU BUKAN DARI ALLAH (Yak. 1:13)
Tulis Yakobus, ketika seseorang dicobai, janganlah ia berkata "Pencobaan ini datang dari Allah!" Alasannya adalah karena sifat-Nya, Allah tidak pernah sedikitpun hendak menjerumuskan kita ke dalam dosa. Datangnya godaan itu adalah dari keinginan-keinginan kita sendiri. Dosa terjadi ketika kita memenuhi keinginan itu dengan motif, cara, dan tujuan yang berlawanan dengan firman-Nya.

3. INGATLAH KONSEKUENSI PERBUATAN DOSA (Yak. 1:15)
Kata Yakobus, apabila keinginan itu dibuahi, maka menghasilkan dosa, dan apabila dosa itu sudah matang, maka ia melahirkan maut. Jadi, godaan itu arahnya menuju kematian. Maksudnya adalah kematian jasmani, fisik, bukan kematian rohani. Untuk kematian rohani manusia tidak perlu berbuat dosa sampai matang; cukup makan buah terlarang saja. Namun untuk kematian fisik, yah dosa itu harus sampai matang.

Sebagai contoh, pernah ada seorang anak Tuhan yang meninggalkan isterinya yang sah, hidup dan menikah lagi dengan perempuan yang lebih muda. Untuk sementara dia bisa menikmati isteri mudanya. Tapi tidak berlangsung terlalu lama, saya diberitahu bahwa anak Tuhan itu sudah mati dengan cara yang tragis. Menjelang kematiannya, dia ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit, karena kalau udah muntah, baunya amat busuk dan menyengat.

Contoh lain, seorang Ibu muda, masih cantik dan kaya. Namun dia mengingkari perjanjian pernikahannya, hidup selingkuh seenaknya. Suaminya merana terhina. Untuk sementara, dia bisa menikmati dosanya. Namun tidak berselang lama, tiba-tiba saja ada benjolan di payudaranya, dan itu berkembang sampai menjadi kanker payudara stadium ke empat. Dokter ternama dari luar negeri pun tidak bisa mengatasi meskipun ketika baru sekedar benjolan. Akhirnya dia mati juga.

4. INGATLAH KEBAIKAN TUHAN PADA KITA (Yak. 1:16-17)
"Saudara-saudara yng kukasihi," tulis Yakobus, "janganlah sesat!" Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang." Maksudnya, Allah itu baik bagi kita, janganlah membalas kebaikan-Nya dengan melukai hati Bapa kita.

5. INGATLAH STATUS KITA SEBAGAI ANAK SULUNG (Yak. 1:18)
Ya, kita adalah ciptaan baru, dijadikan oleh benih firman-Nya. Tujuannya adalah supaya pada tingkat tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. Dengan status sebagai ciptaan baru oleh firman-Nya, kita memiliki kehidupan baru, kehidupan persekutuan personal penuh kasih dengan Allah. Sepantasnya kita hidup menurut firman-Nya. Tidak ada cara lain.

Sebagai anak sulung kita adalah pengelola harta Bapa kita; kita adalah pemimpin atas segala ciptaan-Nya. Kalau tidak, kita akan seperti Esau yang menyesal karena telah menjual berkat-berkat hak kesulungan dari TUHAN. Jadi, jangan pernah menyerah.

Hikmat dari Tuhan melebihi segalanya

“ Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.” Amsal 3:13-14
Menurut pendapat umum, orang yang mampu menyelesaikan studinya pada tingkat tinggi akan dianggap sebagai orang berhikmat, contoh: orang yang menyelesaikan studi sampai SMA dianggap memiliki hikmat lebih rendah dari seorang sarjana (S1), sedangkan yang berijazah S1 masih kalah hikmatnya dari lulusan master (S2), dan seterusnya. Itu menurut pemikiran kita ! Dalam hal pengetahuan dan juga kecerdasan intelektual memang mereka memiliki tingkat yang berbeda, tetapi orang yang lulus sekolah belum tentu mempunyai 'hikmat' seperti yang dimaksudkan dalam Alkitab. Kata hikmat yang dimaksud dalam ayat di atas adalah wahyu dari Tuhan. Perihal hikmat ini tidak pernah terpikirkan oleh orang dunia. Bagi mereka, kecerdasan dan keahlian (skill) sudah lebih dari cukup.

Hikmat (wahyu) hanya dapat kita peroleh apabila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan; artinya ketika kita taat melakukan segala kehendak Tuhan, hikmat itu akan diberikan kepada kita. Oleh karenanya kita harus berusaha mendapatkan hikmat itu. Bagaimana caranya ? “...jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian.” ( Amsal 2:1,4-6 ).

Sebagai orang percaya, di dalam hidup kita ada Roh Kudus yang adalah sumber hikmat itu. Tetapi apabila kita hidup dalam kedagingan, hawa nafsu dan tidak mau tunduk kepada kehendak Tuhan, kita telah memadamkan Roh Kudus yang ada di dalam diri kita. Akibatnya hikmat tidak kita dapatkan, padahal Roh Kuduslah yang memberikan hikmat itu kepada kita. Sebaliknya, jika hidup kita dipenuhi Roh Kudus, kita akan mengerti apa kehendak dan isi hati Tuhan.

Yang utama adalah mengandalkan hikmat dari Tuhan, kemudian barulah ditunjang oleh kepandaian dan skill kita !

Faithfreedom.org

NYT > Israel

ForumKristen.com - Komunitas Kristen Terbesar di Internet