Senin, 06 Desember 2010

Senin, 06 Desember 2010

Berhenti Menjadi Pemain Cadangan

Ibrani 12:1
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 145; Wahyu 1; Zakharia 9-10

Bud Wilkinson, mantan pelatih sepakbola di Universitas Oklahoma pernah menggambarkan sepakbola seperti ini, “Sepakbola di Amerika saat ini adalah 60, 70, atau 80 ribu penggemar yang butuh berolahraga yang bersorak-sorai menyemangati 22 orang pria di lapangan yang sangat membutuhkan istirahat!”

Beberapa penulis Alkitab sering menggunakan olahraga sebagai perumpamaan untuk menggambarkan kehidupan umat Allah. Dan saya sangat menyukainya karena kehidupan orang Kristen memang sudah seharusnya penuh semangat! Tidak membosankan seperti yang telah dijalani banyak orang.

Anda tahu, saya selalu berpikir salah satu pekerjaan terbaik di dunia adalah menjadi pemain cadangan di sepakbola professional. Yang Anda harus lakukan adalah duduk di bangku cadangan dan menghasilkan uang! Namun pada kenyataannya, saya tidak pernah menemukan satu orangpun pemain sepakbola yang menandatangani kontrak hanya untuk duduk sebagai penonton. Demikian juga harusnya kita sebagai orang Kristen. Kita tidak diciptakan untuk menjadi penonton yang menjerit-jerit untuk memberikan semangat. Kita lahir untuk bertanding dilapangan.

Namun banyak orang Kristen lebih suka duduk di bangku cadangan atau bahkan menjadi penonton. Mereka tidak mau keluar dari zona amannya. Mereka memang berdoa dan membaca firman Tuhan, namun mereka tidak mau taat dalam panggilan yang sudah Tuhan tetapkan bagi mereka.

Paulus menulis kepada Timotius seperti ini, “Seorang olahragawan hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga.”(2 Timotius 2:5). Untuk itu marilah kita melupakan apa yang telah di belakang kita dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapan kita, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus. (Filipi 3:13-14).

Jangan hanya menjadi penonton atau pemain cadangan dalam perlombaan sorgawi ini. Marilah bertanding dengan segenap hati untuk meraih mahkota seorang juara.

Renungan terkait
* Mencintaimu segenap jiwa dan ragaku
* Buah roh penguasaan diri
* Betapa
* Mengapa wanita begitu bearti bagi pria
* Kekuatan atau kelemahan

Sabtu, 27 November 2010

Memuliakan Allah

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 28 November 2010
Baca: 1 Korintus 10:27-33
Ayat Mas: Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 1 Korintus 10:31
Bacaan Alkitab Setahun: Yehezkiel 33-34; 1 Petrus 5
Mengapa Tuhan menciptakan manusia? Salah satu alasannya adalah agar kita memuliakan nama-Nya. Jika Allah mencipta kita demi memuliakan-Nya, berarti hidup kita harus selalu mencerminkan hal itu. Ini tidak dapat ditawar lagi.
Memuliakan Tuhan bukan berarti membuat Tuhan lebih mulia, karena Dia sudah mulia dan tidak kekurangan kemuliaan; kemuliaan Tuhan sudah sempurna dan tidak perlu ditambahkan oleh manusia. Memuliakan Tuhan berarti mengakui dan menghargai kemuliaan Tuhan di atas segalanya dan membuat kemuliaan-Nya dikenal melalui hidup kita. Bagaimana caranya? Paulus berkata bahwa kita dapat memuliakan nama-Nya melalui bagaimana kita menjalani hidup dan beraktivitas.
Menarik juga perkataan Paulus ini. Bahkan, hal paling sederhana sekalipun, seperti makan dan minum, juga dapat memuliakan nama Tuhan. Bagaimana cara kita makan dan minum membuat nama Tuhan dikenal? Yakni jika kita menerima berkat Tuhan dengan mengucap syukur sebelum makan, dan dengan menikmatinya secukupnya, tidak berlebihan atau serakah. Demikian pula dalam aktivitas keseharian lain, kita dapat mengagungkan Tuhan dengan mengingat Dia yang selalu terlibat di hidup kita.
Ketika dijalani, hidup memuliakan Tuhan tidaklah serumit yang kita pikirkan. Memuliakan Tuhan bukan hanya dengan menyanyi di gereja atau pergi menjadi utusan Tuhan ke tempat yang jauh. Apabila hal-hal sederhana yang kita lakukan dan tunjukkan, menyatakan bagaimana kita hidup mengandalkan Tuhan dalam perkara hidup sesehari, maka nama Tuhan kita dapat dikenal orang, dan kita memuliakan Tuhan.
KITA ADALAH CERMIN ALLAH JADI ALLAH-LAH YANG HARUS TAMPAK DALAM HIDUP KITA
Penulis: Riand Yovindra

Senin, 22 November 2010

10 PRINSIP DALAM PELAYANAN

SEPULUH PRINSIP DALAM PELAYANAN (YOHANES 12:6)

Ada perbedaan yang cukup jelas antara melayani Tuhan dan melayani pekerjaan Tuhan. Melayani Tuhan adalah seperti Maria (Lukas 10:38- 42). Yang disebut melayani Tuhan adalah berdoa, membangun hubungan yang intim/akrab, serta menanti-nantikan Tuhan. Sedangkan, melayani pekerjaan Tuhan adalah seperti Marta (Lukas 10:38-42). Yang disebut melayani pekerjaan Tuhan adalah menjadi pemimpin pujian, penyanyi di gereja, pemusik, penari tamborin, guru sekolah minggu, dll..

-------------------------------------------------

Luk 10:38 Dan terjadilah, ketika mereka melanjutkan perjalanan, Dia pun masuk ke sebuah desa. Dan seorang wanita yang bernama Marta menyambut Dia ke dalam rumahnya.

10:39 Dan dia mempunyai seorang saudara perempuan yang disebut Maria, dialah juga yang sambil duduk di samping kaki YESUS, mendengarkan perkataan-Nya.

10:40 Namun, Marta terus-menerus disibukkan oleh banyaknya pelayanan. Dan sambil mendekat, dia berkata, "Tuhan, tidakkah Engkau peduli bahwa saudaraku membiarkan aku seorang diri melayani? Maka, katakanlah kepadanya supaya dia membantu aku!"

10:41 Namun sambil menanggapi, YESUS berkata kepadanya, "Marta, Marta, engkau khawatir dan disusahkan oleh banyak hal,

10:42 tetapi, satu hal yang perlu, dan Maria telah memilih bagian yang baik, yang tidak akan diambil dari padanya."

Banyak orang yang suka melayani pekerjaan Tuhan tetapi tidak suka melayani Tuhan. Orang yang melayani Tuhan pasti akan melayani pekerjaan Tuhan, tetapi belum tentu orang yang melayani pekerjaan Tuhan akan melayani Tuhan.



Dalam hidup ini yang terutama adalah melayani Tuhan, setelah itu melayani keluarga kita, baru melayani pekerjaan Tuhan.

Sepuluh Prinsip dalam Pelayanan
1. Dasar Pelayanan adalah Karakter

Dasar pelayanan kita tidak boleh dibangun atas dasar karunia tapi karakter. Bukan berarti karunia tidak penting. Karakter dan karunia harus berjalan bersama-sama dalam pelayanan. Karakter dan karunia itu seperti kedua kaki kita. Tanpa salah satu dari kaki itu, maka pelayanan kita akan pincang. Ada perbedaan antara karakter dan karunia.


Karakter:

a. nilainya kekal,

b. menyatakan kasih Tuhan,

c. melalui proses (waktu),

d. membuat kita dikenal Tuhan (1 Korintus 8:3), dan

e. harus dikejar (1 Korintus 14:1).
-----------------------------------------------------
1Kor 8:3 Akan tetapi jika seseorang mengasihi Elohim, maka dia telah dikenal oleh-Nya.
1Kor 14:1 Kejarlah kasih dan dambakanlah hal-hal yang rohani, tetapi terlebih lagi supaya kamu dapat bernubuat.


Karunia:

a. nilainya tidak kekal,

b. menyatakan kuasa Tuhan,

c. instan (langsung dapat),

d. membuat kita terkenal, dan

e. harus dikobarkan (2 Timotius 1:6; 1 Tesalonika 5:19).

------------------------------------------------

2Tim 1:6 Melalui alasan itu, aku mengingatkan engkau untuk mengobarkan karunia rohani dari Elohim yang ada padamu, melalui penumpangan tanganku.


1Tes 5:9 Sebab Elohim tidak menempatkan kita ke dalam murka, melainkan ke dalam pemeliharaan keselamatan melalui Tuhan kita YESUS Kristus,


2. Bentuk Pelayanan adalah Melayani

Banyak orang lebih suka dilayani daripada melayani. Ingatlah bahwa Tuhan datang ke bumi ini untuk melayani bukan untuk dilayani. Tuhan Yesus mau mengosongkan diri-Nya dan mengambil rupa seorang hamba dan taat sampai mati (1 Yohanes 3:16; Filipi 2:5-8).

-------------------------------------------------

1Yoh 3:16 Dengan ini kita telah mengenal kasih: karena Dia telah mempertaruhkan jiwa-Nya demi kita, kita pun wajib mempertaruhkan jiwa demi saudara-saudara.


Fil 2:5 Karena apa yang ada ada di dalam Kristus YESUS, biarlah itu dipikirkan olehmu juga.

2:6 Dia, yang meskipun ada dalam rupa Elohim, tidak menganggap bahwa menjadi setara dengan Elohim adalah sesuatu yang harus dirampas.

2:7 Sebaliknya, Dia sudah mengosongkan diri-Nya sendiri dengan mengambil rupa seorang hamba agar berada dalam keserupaan manusia.

2:8 Dan supaya didapati dalam pola seperti manusia, Dia sudah merendahkan diri-Nya sendiri dengan menjadi taat sampai pada kematian, bahkan kematian di kayu salib.


3. Motivasi Pelayanan adalah Kasih

Motivasi pelayanan kita bukanlah untuk mendapat uang, HP, rumah, mobil, dsb.. Kita harus senantiasa termotivasi oleh kasih Tuhan yang ada di dalam kita karena kasih Tuhan sudah dicurahkan di dalam kita (Roma 5:5). Kasih Tuhan membuat kita sabar, murah hati, tidak iri hati dengan teman sepelayanan, tidak sombong, tidak egois, tidak bersukacita karena ketidakadilan tetapi karena kebenaran, sabar menanggung sesuatu, percaya segala sesuatu, dan mengharapkan segala sesuatu (1 Korintus 13:4-8). Kasih itu memberi bukan menerima. Salurkan atau alirkan kasih Tuhan yang ada di dalam hati kita, jangan biarkan apa pun menyumbat kasih Tuhan mengalir dari hati kita. Itulah sebabnya jaga hati kita dengan segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan (Amsal 4:23). Jangan biarkan hati kita tercemar atau dicemari dengan apa pun!
----------------------------------------------------
Rom 5:5 dan pengharapan tidak mempermalukan, karena kasih Elohim telah dicurahkan ke dalam hati kita melalui Roh Kudus yang dikaruniakan kepada kita.
1Kor 13:4 Kasih itu berpanjang sabar, ia bermurah hati. Kasih tidak cemburu. Kasih tidak menyombongkan diri, ia tidak memegahkan diri;
13:5 ia tidak berbuat yang tidak pantas, ia tidak mencari sesuatu bagi dirinya sendiri, ia tidak menghasut, ia tidak menghitung-hitung yang jahat;
13:6 ia tidak bersukacita atas ketidakadilan, tetapi turut bersukacita dengan kebenaran.
13:7 Ia menanggung semuanya, percaya semuanya, mengharapkan semuanya, ia tabah menanggung semuanya.
13:8 Kasih tidak pernah hilang, tetapi, baik nubuat, ia akan ditiadakan, maupun bahasa lidah, ia akan berhenti, bahkan pengetahuan, ia akan dilenyapkan.
Ams 4:23 Peliharalah hatimu dengan segala kewaspadaan karena dari situlah pancaran-pancaran kehidupan.


4. Ukuran Kesuksesan Pelayanan adalah Pengurbanan

Kesuksesan pelayanan tidak diukur oleh sudah berapa banyak rumah dan mobil yang dimiliki, melainkan oleh betapa besar pengurbanan yang sudah kita berikan untuk mereka yang terhilang, yang lemah, yang hina, yang tidak diperhatikan, yang miskin. Rasul Paulus berkata, "Aku suka mengorbankan milikku bahkan jiwaku untuk jiwa-jiwa" (2 Korintus 12:15). Inilah ukuran pelayanan yang benar.

------------------------------------------------

2Kor 12:15 Dan aku akan dengan gembira memanfaatkan dan dimanfaatkan sepenuhnya demi jiwamu, bahkan apabila dengan mengasihi kamu secara berlimpah aku semakin kurang dikasihi.

5. Otoritas Pelayanan adalah Penundukan Diri

Yakobus 4:7, "Tunduklah kepada Elohim, lawanlah iblis dan iblis akan lari dari padamu." Belajarlah tunduk kepada Elohim! Belajarlah tunduk kepada orang tua kita di dalam Tuhan! Belajarlah tunduk kepada gembala atau pemimpin kita!
------------------------------------------------
Yak 4:7 Oleh karena itu, tundukkanlah dirimu kepada Elohim, lawanlah si iblis, maka dia akan melarikan diri dari padamu.


6. Tujuan Pelayanan adalah Memuliakan Tuhan

Tujuan pelayan bukanlah untuk mencari nama, bukan untuk terkenal, melainkan untuk memuliakan Tuhan. Kita harus belajar membelokkan pujian yang orang berikan kepada kita untuk kita kembalikan kepada Tuhan. Jangan mau mencuri kemuliaan Tuhan. Biarlah kita yang semakin kecil, Tuhan yang semakin besar (Yohanes 3:30).

Ingatlah segala sesuatu yang kita kerjakan, Tuhanlah yang mengerjakannya untuk kita (Yesaya 26:12).
---------------------------------------------------
Yoh 3:30 Seharusnyalah Dia bertambah-tambah dan aku menjadi berkurang.
Yes 26:12 Ya YAHWEH, Engkau akan meneguhkan damai sejahtera bagi kami, karena, bahkan semua pekerjaan kami, telah Engkau kerjakan bagi kami.

7. Alat-alat Pelayanan adalah Firman, Doa, Pujian
(Yohanes 15:3;Yohanes 17:7; Efesus 3:20; 1 Yohanes 5:14; Mazmur 40:2-4; Yesaya 29:29- 30)
-----------------------------------------------------
Yoh 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Yoh 17:7 Sekarang mereka telah mengetahui, bahwa segala sesuatu apa saja yang telah Engkau berikan kepada-Ku adalah dari Engkau.
Ef 3:20 Namun, bagi Dia yang berkuasa untuk melakukan di atas segalanya, jauh melebihi apa yang kita minta atau pahami sesuai dengan kuasa yang sedang bekerja di dalam kita,
1Yoh 5:14 Dan inilah keyakinan diri yang kita miliki terhadap Dia, bahwa jika kita meminta sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya, Dia mendengarkan kita.
Maz 40:2 Sesungguhnya aku menanti-nantikan YAHWEH, dan Dia memandang kepadaku dan mendengar seruanku.
40:3 Dan Dia mengangkat aku dari lubang kebinasaan, dari lumpur yang menjijikkan; dan Dia menempatkan kakiku di atas batu karang; Dia menetapkan langkahku.
40:4 Dan Dia memberikan nyanyian baru dalam mulutku, suatu pujian bagi Elohim kita. Banyak orang akan melihat dan menjadi takut, lalu percaya kepada YAHWEH.


a. Firman adalah pedang roh kita dalam peperangan rohani (Efesus 6:18).
Firman membersihkan dan menguduskan kita (Yohanes 15:3; Yohanes 17:7). Di dalam firman ada nama Yesus dan semua harus tunduk kepada nama Yesus yaitu nama di atas segala nama.
--------------------------------------------------
Ef 6:18 Seraya berdoa dengan Roh dalam setiap kesempatan melalui segala doa dan permohonan, dan berjaga-jaga dengan segala ketekunan dan permohonan dalam hal yang sama ini berkenaan dengan semua orang kudus,
Yoh 15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Yoh 17:7 Sekarang mereka telah mengetahui, bahwa segala sesuatu apa saja yang telah Engkau berikan kepada-Ku adalah dari Engkau.

b. Doa membuat kita menang di dalam peperangan! Doa menghasilkan kuasa dan damai sejahtera! Doa membuka pintu surga! Doa mengubah dunia ini! Doa membuat yang tidak mungkin menjadi mungkin! Doa mengubah kutuk menjadi berkat!


c. Pujian merobohkan tembok Yeriko! Pujian membuat musuh-musuh kita terpukul kalah! Pujian menarik banyak jiwa datang kepada Tuhan!


Di dalam firman ada kuasa, ucapan, perkataan firman! Di dalam doa ada kuasa, tetaplah berdoa! Jangan jemu-jemu berdoa! Di dalam pujian ada kuasa! Tetaplah memuji Tuhan!


8. Kehormatan Pelayanan adalah Bertumbuh dalam Kekudusan

Bertumbuh terus di dalam kasih, iman, dan pengharapan!

Bertumbuhlah terus di dalam kekudusan! Kejarlah kekudusan!

Sebab tanpa kekudusan tidak ada seorang pun yang dapat melihat Tuhan.


9. Kuasa Pelayanan adalah Roh Kudus dan Ketaatan

Roh Tuhan ada pada gereja Tuhan. Tuhan mengurapi gereja-Nya untuk menyembuhkan yang sakit, mengabarkan Kabar Baik, membebaskan para tawanan, mengusir setan, melenyapkan sakit penyakit dan segala kelemahan tubuh, menginjak ular dan kalajengking, menahan kekuatan musuh sehingga tidak ada yang membahayakan gereja-Nya (Lukas 4:18-19; Matius 10:1, 7-8; Lukas 10:19)

--------------------------------------------------

Luk 4:18 "Roh YAHWEH ada pada-Ku, karena Dia telah mengurapi Aku, untuk menginjil kepada orang-orang miskin, Dia telah mengutus Aku, untuk menyembuhkan orang-orang yang hancur hati, untuk mengkhotbahkan pembebasan bagi para tawanan, dan pemulihan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk mengutus dalam kebebasan orang-orang yang tertindas.


Luk 4:19 Untuk mengkhotbahkan tahun perkenan YAHWEH."


Mat 10:1 Dan setelah memanggil kedua belas murid-Nya, Dia memberikan otoritas atas roh-roh najis kepada mereka, untuk mengusir roh-roh itu dan menyembuhkan setiap penyakit dan semua kelemahan tubuh.


Mat 10:7 Dan seraya pergi, beritakanlah dengan berkata: Kerajaan surga sudah dekat.

Mat 10:8 Sembuhkanlah yang sakit, tahirkanlah yang kusta, bangkitkanlah yang mati, usirlah setan-setan; kamu sudah menerimanya dengan cuma-cuma, berilah pula dengan cuma-cuma!


Luk 10:19 Lihatlah, Aku memberikan kepadamu otoritas untuk menjejakkan kaki di atas ular dan kalajengking dan atas segala kuasa musuh, dan bahkan tidak ada sesuatu pun yang dapat melukai kamu.


Hiduplah dalam ketaatan! Kita punya kuasa Tuhan! Bangkitlah dan jadilah terang maka dunia ini tidak akan menjadi sama lagi!


10. Teladan Pelayanan adalah Tuhan Yesus

Teladan utama pelayanan kita adalah Tuhan dan bukan manusia. Jika teladan kita meneladani manusia, bahkan hamba Tuhan, maka Tuhan akan izinkan kita untuk kecewa terhadap hamba Tuhan itu. Fokuskan mata, hati, pikiran kita kepada Tuhan maka kita tidak akan kecewa (Mazmur 16:8; Ibrani 3:1; Ibrani 12:2).
------------------------------------------------
Maz 16:8 Aku senantiasa menempatkan YAHWEH di hadapanku; karena Dia ada di sebelah kananku, aku tidak akan tergoyahkan.
Ibr 3:1 Oleh karena itu hai saudara-saudara yang kudus, yang menjadi mitra panggilan surgawi, pandanglah Rasul dan Imam Besar pengakuan kita, Kristus YESUS,
Ibr 12:2 sambil memandang kepada YESUS, Penguasa dan penyempurna iman, yang dengan mengabaikan aib ganti sukacita yang disediakan bagi-Nya, Dia tabah memikul salib; maka Dia telah duduk di sebelah kanan takhta Elohim.


Tidak ada lagi tawar hati!

Tidak ada lagi kekecewaan!

Tidak ada lagi kepahitan!


Bumi ini akan penuh dengan kemuliaan Tuhan. Ingatlah dan yakinlah jerih payah kita di dalam Tuhan tidak akan sia-sia (1 Korintus 15:58).
-------------------------------------------------
1Kor 15:58 Maka dari itu, saudara-saudaraku yang terkasih, jadilah teguh tak tergoyahkan, dengan senantiasa berkelimpahan dalam pekerjaan Tuhan, karena mengetahui bahwa jerih payahmu di dalam Tuhan tidak menjadi sia-sia.


Janganlah kerajinan kita kendor, biarlah roh kita menyala-nyala dan layanilah Tuhan (Roma 12:11).

---------------------------------------------------

Rom 12:11 dengan kerajinan yang tidak kendur, dengan bernyala-nyala dalam roh, dengan menghambakan diri kepada Tuhan,


Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul majalah: Nafiri Kasih, Edisi 021/Desember 2002

Judul artikel: 10 Prinsip dalam Pelayanan

Penulis: Ishak Lukas Sunarto Wong

Minggu, 07 November 2010

Perjumpaan yang Mengubahkan

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 8 November 2010
Baca: Yohanes 4:1-14
Ayat Mas: Jawab Yesus kepadanya: “Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” Yohanes 4:13,14
Bacaan Alkitab Setahun: Yeremia 43-45; Ibrani 5
Pernahkah hati Anda tertambat pada sesuatu atau seseorang? Sesuatu yang menambat hati kita pasti istimewa dan mengesankan; lalu menciptakan kenangan tersendiri dalam ingatan. Lebih dari itu, mungkin ia juga dapat mengubah jalan kehidupan kita selanjutnya.
Demikianlah yang terjadi pada suatu siang di Sikhar. Ada dua orang yang belum pernah saling jumpa. Mereka tampak berbeda. Yang satu lelaki, yang satu perempuan; yang satu Yahudi, yang lain Samaria; yang satu haus dan tak punya timba, yang satu lagi siap mengambil air dengan timba. Kedua orang ini bertemu di sumur. Alangkah mengejutkan karena lelaki tanpa timba yang haus itu justru memiliki air hidup yang membuat siapa pun yang meminumnya tak haus lagi. Sementara perempuan yang siap menimba, ternyata adalah pihak yang mendambakan air hidup itu.
Penjumpaan dan percakapan dengan lelaki itu begitu memesona dan mengubah hidup perempuan Samaria ini. Ia berubah—dari perempuan yang status sosialnya direndahkan karena kehidupan seksual yang mencengangkan, menjadi perempuan penginjil (ayat 28,29). Ya! Setelah berjumpa dengan Yesus, ia bersaksi bahwa dahaga hatinya telah lenyap, diganti dengan air hidup yang terus mengalir. Mengapa? Sebab Yesus menyentuh hati yang haus dan mengalirkan kehidupan baru di hati perempuan itu.
Apabila Anda mengalami dahaga jiwa yang membuat Anda merasa hampa dan mencari-cari, datanglah dan mintalah air hidup kepada Yesus. Minta Tuhan berkarya; mengubah, memperbarui, dan menyegarkan segenap aspek hidup Anda—pikiran, perkataan, tindakan, karakter, dan sebagainya.
KRISTUS MENAWARKAN AIR KEHIDUPAN SUPAYA SETELAH MEMINUMNYA, KITA TAK PERNAH LAGI KEHAUSAN
Penulis: Daniel K. Listijabudi

Senin, 01 November 2010

5 Tips Menghadapi Godaan

Ketika mempercayakan hidup kepada Kristus, karena anugerah-Nya secara posisional kita menjadi orang kudus (positional sanctifiction). Maksudnya, kita menjadi orang kepunyaan-Nya dengan segala tugas, panggilan dan tanggungjawabnya. Sebuah pengalaman hidup terindah! Namun demikian, kita dituntut untuk menjalani hidup kudus, bertumbuh menjadi serupa dengan Dia dalam karakter, sifat, kelakuan hidup kita (progressive sanctification). Pada akhirnya dalam sekejap mata kita diubahkan menjadi seperti Kristus (final sanctification).

Dalam proses penyucian, kita harus menghadapi godaan, yakni dorongan-dorongan di dalam batin kita untuk memenuhi keinginan-keinginan indah yang berlawanan dengan firman-Nya. Misalnya, dorongan untuk korupsi, karena ingin hidup mewah; dorongan untuk sombong, karena ingin dihormati sesama; dorongan untuk melakukan extra marital sex, karena sedang ingin bercinta, dstnya.

Ketika godaan datang, Yakobus memberikan tips untuk mengatasinya ;
1. INGATLAH MAHKOTA KEHIDUPAN BAGI SANG PEMENANG (Yak. 1:12)
Allah menjanjikan mahkota kehidupan, bagi orang yang mengasihi Dia, yakni bagi orang yang memilih untuk menolak godaan dan melakukan firman-Nya. Mahkota kehidupan bukanlah kehidupan kekal, namun ini merupakan kuasa dan otoritas untuk memerintah bersama Kristus dalam kekekalan kelak (2Tim. 2:12) yang dipercayakan kepada hamba-Nya yang baik dan setia. Mahkota ini adalah harta terindah dan terbaik yang akan kita persembahkan bagi kemuliaan Anak Domba Allah (Why. 4:10).

2. INGATLAH SUMBER GODAAN ITU BUKAN DARI ALLAH (Yak. 1:13)
Tulis Yakobus, ketika seseorang dicobai, janganlah ia berkata "Pencobaan ini datang dari Allah!" Alasannya adalah karena sifat-Nya, Allah tidak pernah sedikitpun hendak menjerumuskan kita ke dalam dosa. Datangnya godaan itu adalah dari keinginan-keinginan kita sendiri. Dosa terjadi ketika kita memenuhi keinginan itu dengan motif, cara, dan tujuan yang berlawanan dengan firman-Nya.

3. INGATLAH KONSEKUENSI PERBUATAN DOSA (Yak. 1:15)
Kata Yakobus, apabila keinginan itu dibuahi, maka menghasilkan dosa, dan apabila dosa itu sudah matang, maka ia melahirkan maut. Jadi, godaan itu arahnya menuju kematian. Maksudnya adalah kematian jasmani, fisik, bukan kematian rohani. Untuk kematian rohani manusia tidak perlu berbuat dosa sampai matang; cukup makan buah terlarang saja. Namun untuk kematian fisik, yah dosa itu harus sampai matang.

Sebagai contoh, pernah ada seorang anak Tuhan yang meninggalkan isterinya yang sah, hidup dan menikah lagi dengan perempuan yang lebih muda. Untuk sementara dia bisa menikmati isteri mudanya. Tapi tidak berlangsung terlalu lama, saya diberitahu bahwa anak Tuhan itu sudah mati dengan cara yang tragis. Menjelang kematiannya, dia ditempatkan di ruang isolasi rumah sakit, karena kalau udah muntah, baunya amat busuk dan menyengat.

Contoh lain, seorang Ibu muda, masih cantik dan kaya. Namun dia mengingkari perjanjian pernikahannya, hidup selingkuh seenaknya. Suaminya merana terhina. Untuk sementara, dia bisa menikmati dosanya. Namun tidak berselang lama, tiba-tiba saja ada benjolan di payudaranya, dan itu berkembang sampai menjadi kanker payudara stadium ke empat. Dokter ternama dari luar negeri pun tidak bisa mengatasi meskipun ketika baru sekedar benjolan. Akhirnya dia mati juga.

4. INGATLAH KEBAIKAN TUHAN PADA KITA (Yak. 1:16-17)
"Saudara-saudara yng kukasihi," tulis Yakobus, "janganlah sesat!" Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang." Maksudnya, Allah itu baik bagi kita, janganlah membalas kebaikan-Nya dengan melukai hati Bapa kita.

5. INGATLAH STATUS KITA SEBAGAI ANAK SULUNG (Yak. 1:18)
Ya, kita adalah ciptaan baru, dijadikan oleh benih firman-Nya. Tujuannya adalah supaya pada tingkat tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya. Dengan status sebagai ciptaan baru oleh firman-Nya, kita memiliki kehidupan baru, kehidupan persekutuan personal penuh kasih dengan Allah. Sepantasnya kita hidup menurut firman-Nya. Tidak ada cara lain.

Sebagai anak sulung kita adalah pengelola harta Bapa kita; kita adalah pemimpin atas segala ciptaan-Nya. Kalau tidak, kita akan seperti Esau yang menyesal karena telah menjual berkat-berkat hak kesulungan dari TUHAN. Jadi, jangan pernah menyerah.

Hikmat dari Tuhan melebihi segalanya

“ Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.” Amsal 3:13-14
Menurut pendapat umum, orang yang mampu menyelesaikan studinya pada tingkat tinggi akan dianggap sebagai orang berhikmat, contoh: orang yang menyelesaikan studi sampai SMA dianggap memiliki hikmat lebih rendah dari seorang sarjana (S1), sedangkan yang berijazah S1 masih kalah hikmatnya dari lulusan master (S2), dan seterusnya. Itu menurut pemikiran kita ! Dalam hal pengetahuan dan juga kecerdasan intelektual memang mereka memiliki tingkat yang berbeda, tetapi orang yang lulus sekolah belum tentu mempunyai 'hikmat' seperti yang dimaksudkan dalam Alkitab. Kata hikmat yang dimaksud dalam ayat di atas adalah wahyu dari Tuhan. Perihal hikmat ini tidak pernah terpikirkan oleh orang dunia. Bagi mereka, kecerdasan dan keahlian (skill) sudah lebih dari cukup.

Hikmat (wahyu) hanya dapat kita peroleh apabila kita memiliki hati yang takut akan Tuhan; artinya ketika kita taat melakukan segala kehendak Tuhan, hikmat itu akan diberikan kepada kita. Oleh karenanya kita harus berusaha mendapatkan hikmat itu. Bagaimana caranya ? “...jikalau engkau menerima perkataanku dan menyimpan perintahku di dalam hatimu, jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam, maka engkau akan memperoleh pengertian tentang takut akan Tuhan dan mendapat pengenalan akan Allah. Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutNya datang pengetahuan dan kepandaian.” ( Amsal 2:1,4-6 ).

Sebagai orang percaya, di dalam hidup kita ada Roh Kudus yang adalah sumber hikmat itu. Tetapi apabila kita hidup dalam kedagingan, hawa nafsu dan tidak mau tunduk kepada kehendak Tuhan, kita telah memadamkan Roh Kudus yang ada di dalam diri kita. Akibatnya hikmat tidak kita dapatkan, padahal Roh Kuduslah yang memberikan hikmat itu kepada kita. Sebaliknya, jika hidup kita dipenuhi Roh Kudus, kita akan mengerti apa kehendak dan isi hati Tuhan.

Yang utama adalah mengandalkan hikmat dari Tuhan, kemudian barulah ditunjang oleh kepandaian dan skill kita !

Kamis, 21 Oktober 2010

KASIH KARUNIA TUHAN BAGI PAULUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Oktober 2010 -

Baca: 1 Timotius 1:12-20

"Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya:  'Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa.' dan di antara mereka akulah yang paling berdosa."  1 Timotius 1:15

Rasul Paulus berkata, "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman."  (2 Timotius 4:7).  Inilah pernyataan Paulus bahwa ia telah mengakhiri pertandingan dengan baik, telah mencapai garis akhir serta telah memelihara iman.  Tetapi ia masih menyebut dirinya sebagai orang yang paling berdosa.  Kata 'akulah' (ayat nas) benar-benar menunjukkan pengakuan diri yang mendalam bahwa ia sama sekali tidak memiliki sesuatu yang dapat dibanggakan.

     Paulus bersaksi kepada orang lain bahwa ia sepenuhnya bergantung pada kasih karunia Allah.  Alkitab menegaskan, "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."  (Roma 3:23-24).  Rasul Paulus mengakui bahwa ia telah dibenarkan, dan itu sepenuhnya karena kasih karunia Allah.  Ia menganggap dirinya lebih buruk dari yang lain, dengan demikian ia lebih membutuhkan kasih karunia Allah daripada orang lain.  Kita mungkin menilai Paulus lebih dari yang lainnya dalam menerima terang Allah.  Sekali lagi Paulus menegaskan bahwa tidak ada sesuatu dalam dirinya yang bisa dibanggakan dan tidak seharusnya ia memegahkan diri!  Sebaliknya ia berkata, "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu; jangan ada orang yang memegahkan diri."  (Efesus 2:8-9).  Paulus dipanggil menjadi rasul Kristus Yesus atas kehendak Allah, bukan karena baik atau punya kelebihan dari yang lain.

     Jadi, ingatlah: "...bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.  Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memgahkan diri di hadapan Allah."  (1 Korintus 1:26-29).

Jangan ada yang memegahkan diri...

Sabtu, 09 Oktober 2010

Think Less, Feel More

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 9 Oktober 2010
Baca: 1 Samuel 17:1-13
Ayat Mas: Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita, Efesus 3:20
Bacaan Alkitab Setahun: Yesaya 32-33; Kolose 1
Sebuah majalah nasional memiliki rubrik khusus yang menceritakan aksi heroik seseorang yang menyelamatkan orang lain; menceburkan diri ke laut, menembus kebakaran. Umumnya orang-orang yang bergantian diceritakan adalah warga biasa. Namun, menurut salah seorang pengasuhnya, ada satu kesamaan yang menyatukan mereka: mereka bertindak tanpa berpikir. Saya jadi teringat pada pesan yang dicoretkan Rene Suhardono—seorang career coach—dalam bukunya: Think Less, Feel More (Lebih sedikit berpikir, lebih banyak merasa).
Ada saat-saat dalam hidup ini ketika kita tidak dapat mengandalkan logika semata. Contohnya ada juga dalam bacaan hari ini. Dibanding saudara-saudaranya yang sudah menjadi prajurit, Daud adalah anak paling kecil (dari segi usia dan perawakan) yang aktivitas sehari-harinya adalah menggembala domba-domba ayahnya di padang rumput. Sedangkan pasukan Filistin tampil sebagai prajurit berpengalaman. Benar-benar lawan yang tak seimbang. Tatkala akhirnya Daud memutuskan untuk maju melawan raksasa Goliat, orang melihatnya sebagai tindakan yang tidak realistis. Namun, Daud mengandalkan imannya kepada Tuhan. Seluruh perasaannya diliputi kepercayaan kepada Allah yang ia yakini sanggup menolong. Dan, ia menang. Bagi Tuhan, tidak ada orang biasa atau luar biasa; yang ada hanya orang yang mau membuka hati untuk dipakai oleh-Nya atau tidak.
Dalam hidup ini, ada situasi-situasi di mana kita seharusnya berpikir, tetapi juga diimbangi dengan respons dari hati. Bukalah hati Anda untuk dipakai Tuhan, karena Dia mau memakai Anda, melebihi dari yang bisa dipikirkan oleh otak kita
SESUATU YANG MUSTAHIL BAGI LOGIKA PUN BISA TERJADI APABILA TUHAN MENGHENDAKI DAN HAMBA-NYA MEMBUKA HATI

Kamis, 07 Oktober 2010

MARI BERPERKARA DENGAN TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Oktober 2010 -

Baca: Yesaya 1:10-20

"Marilah, baiklah kita berperkara! - firman Tuhan - Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."  Yesaya 1:18

Ketika doa-doa yang mereka panjatkan belum juga terjawab, banyak orang beranggapan bahwa Tuhan itu tidak ada atau Tuhan itu tidak adil.

     Sesungguhnya hal utama yang harus kita lakukan adalah memeriksa diri terlebih dahulu, masalah apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup kita.  Kita mengira bahwa dengan memberikan persembahan yang banyak atau uang jutaan untuk gereja, hati Tuhan sudah disenangkan.  Mari perhatikan ini:  korban yang dipersembahkan kepada Tuhan jika tidak disertai dengan pertobatan hidup yang merupakan kekejian bagi Tuhan.  Tuhan berkata kepada bangsa Israel, "Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagiKu."  (Yesus 1:13a).  Bahkan Tuhan berkata, "Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan mukaKu, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah."  (Yesaya 1:15).  Yang dimaksud tangan penuh dengan darah bukan semata-mata pembunuhan secara fisik, tapi juga penganiayaan rohani terhadap orang lain seperti gosip, fitnah, iri hati dan perbuatan-perbuatan jahat lainnya.  Dan satu-satunya cara membuat Tuhan mau mendengar dan memperhatikan doa-doa kita adalah kita harus berhenti berbuat dosa dan bertobat bersungguh-sugguh.  Ia berkata, "Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu.  Berhentilah berbuat jahat, belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda!"  (Yesaya 1:16-17).

     Jika kita bertobat dengan sungguh-sungguh, doa kita akan diampuni!  Seperti dikatakanNya, "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu."  (Yesaya 43:25).  Karena Dia sudah mengampuni dosa kita, Dia menghendaki ada tindakan nyata kita, "Ingatkanlah Aku, marilah kita berperkara, kemukakanlah segala sesuatu, supaya engkau nyata benar!"  (Yesaya 43:26).

Janji Tuhan itu ya dan amin, "Jika kamu menurut dan mau mendengar, maka kamu akan memakan hasil baik dari negeri itu."  (Yesaya 1:19).

Minggu, 03 Oktober 2010

KOMPONEN-KOMPONEN DOA (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Oktober 2010 -

Baca: Habakuk 2:1-5

"Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh."   Habakuk 2:3

Ketiga.  Kita harus sabar menanti jawaban dari Tuhan.  Tuhan Yesus berkata,  "Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."  (Matius 26:38b).  Tinggallah di sini mengandung arti bahwa kita harus belajar bersabar dan tetap tekun menunggu jawaban doa.  Seberapa sabar kita menanti-nantikan Tuhan?  Sebagian besar orang Kristen tidak sabar menunggu waktu Tuhan.  Maunya doa kita langsung dijawab Tuhan dalam waktu semalam.  Kita menginginkan segala sesuatu dengan instan.  Saat doa kita belum dijawab Tuhan kita langsung kecewa, tidak lagi bertekun mencari Dia, bahkan dengan secepat kilat kita meninggalkan Tuhan dengan segala keluh dan omelan.  Daud menasihati. "Nantikanlah Tuhan!  Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu!  Ya, nantikanlah Tuhan!"  (Mazmur 27:14), karena "...semua orang yang menantikan Engkau (Tuhan) takkan mendapat malu;"  (Mazmur 25:3a).  Seringkali doa kita tidak dijawab karena kita tidak mau bertahan dalam doa sampai terobosan terjadi.  Periode penantian berlaku menurut waktu Tuhan.  Ini adalah masa inkubasi di mana Tuhan sedang mempersiapkan kita untuk menerima curahan apa yang telah direncanakanNya bagi kita.  Ketika kita masuk di dalam doa untuk pergumulan yang berat, seperti juga dialami oleh Tuhan Yesus saat di Getsemani, kita harus berjaga-jaga karena saat itu kita masuk di dalam peperangan rohani sebab Iblis tidak pernah senang melihat kita menerima jawaban doa dari Tuhan.

     Keempat.  Kita harus berdoa dengan kerendahan hati.  "Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa,..."  (Matius 26:39).  Sikap Yesus yang sujud sampai ke tanah adalah bukti nyata akan kondisi hatiNya.  Dia adalah seorang yang rendah hati.  Yesus tahu bahwa kunci untuk menerima jawaban atas doa-doaNya itu adalah kerendahan hati.  Firman Tuhan berkata, "...barangsiapa meninggikan diri, ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan ditinggikan."  (Matis 23:12).  Setiap kali kita berdoa kita harus menunjukkan sikap hormat dan penuh penghargaan kepada Tuhan, karena Dia Allah yang patut kita sembah.  Doa yang kita sertai dengan penyembahan akan menggerakkan tangan Tuhan untuk bertindak.

"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  Yakobus 5:16b

Sabtu, 02 Oktober 2010

KOMPONEN-KOMPONEN DOA (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 3 Oktober 2010 -

Baca: Matius 26:36-46

"Lalu Ia berkata kepada murid-muridNya:  'Duduklah di sini, sementara Aku pergi ke sana untuk berdoa.' "  Matius 26:36b.

Saudara ingin menjadi seorang Kristen yang diberkati?  Sukses?  Mengalami lawatan Tuhan dan dipakai olehNya?  Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah berdoa.  Kecerdasan dan keahlian yang kita miliki belumlah cukup, harus disertai pula dengan doa.  Doa itu nafas hidup orang percaya!  Tanpa doa, kita tidak akan mengalami terobosan dalam hidup ini.  Jadi, jangan kita meremehkan atau menganggap sepele doa karena dalam doa terkandung kuasa yang dahsyat!  Alkitab menulis:  "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya."  (Yakobus 5:16b).

     Ada hal-hal penting yang harus kita perhatikan dalam berdoa:  Pertama.  Kita harus memiliki tempat yang khusus untuk berdoa (Matius 26:36a).  Tertulis:  "Maka sampailah Yesus bersama murid-muridNya ke suatu tempat yang bernama Getsemani."  Ketika kita datang berdoa kepada Tuhan, usahakanlah memilih suatu tempat yang khusus, baik itu di rumah, ruangan pribadi, di menara doa atau gereja, karena ruangan yang biasa kita pakai untuk berdoa terus-menerus dan telah kita doakan secara khusus akan menjadi tempat perjanjian kita untuk bertemu dengan Tuhan secara pribadi setiap hari.  Namun bukan berarti kita tidak bisa berdoa di sembarang tempat, tetapi alangkah baiknya jika ada tempat khusus dan waktu khusus yang kita sediakan secara rutin untuk bersaat teduh dengan Tuhan setiap hari.

     Kedua.  Kita harus berdoa sesuai dengan kehendak Tuhan.  Saat kita berdoa untuk suatu permohonan, kita harus tahu apa kehendak Tuhan bagi permohonan yang kita doakan itu.  Seringkali kita berdoa menurut kehendak dan keinginan diri kita sendiri, serta untuk memuaskan nafsu kita, seperti dikatakan:  "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu."  (Yakobus 4:3);  doa semacam ini tidaklah akan dijawab oleh Tuhan.  Atau kita berdoa, tapi kita melakukannya dengan asal-asalan atau tidak sungguh-sungguh.  Mari kita belajar dari Tuhan Yesus yang senantiasa bersungguh hati saat berdoa, "HatiKu sangat sedih, seperti mau mati rasanya."  (Matius 26:38a).  Apa yang dikatakan Tuhan Yesus ini menggambarkan suatu pergumulan yang begitu berat.  Karena itu Yesus berdoa dengan penyerahan total, bahkan sampai berkeringat darah.  (Berlanjut)

Jumat, 01 Oktober 2010

Kata motivasi buat pengusaha dan profesional muda

Banyak orang mengeluhkan tidak enaknya beban pekerjaan, dan lebih merindukan istirahat dan liburan.
Mengeluhlah dalam perjalanan naik Anda menuju keberhasilan, tapi sadarilah bahwa keluhan Anda akan lebih hebat lagi jika Anda gagal.
Kesulitan hidup bukanlah ijin untuk tidak berhasil.
Lebih baik kita bekerja keras untuk berhasil, daripada harus menjelaskan mengapa kegagalan bukanlah salah kita.

Alasan utama yang menjadikan orang tidak berhasil, adalah tidak adanya hubungan antara apa yang dikerjakannya, dengan apa yang akan membuatnya berhasil.
Maka, janganlah hanya mengerjakan yang Anda senangi, tetapi yang jauh dari menyenangkan orang lain.
Ingatlah, kegembiraan sesama adalah tanda kegembiraan Tuhan.
Jika Anda merindukan kebahagiaan, bahagiakanlah orang lain melalui pekerjaan Anda.

Ada orang yang mengumpulkan dan membawa puing-puing kegagalannya di masa lalu, untuk menghalangi perjalanannya ke masa depan.
Yang terjadi di masa lalu adalah pelajaran bagi penguatan Anda, dan tidak boleh digunakan sebagai beban dan pelemah upaya Anda hari ini.
BERDAMAILAH DENGAN MASA LALU ANDA.
Jadilah pribadi yang damai, jujur, dan bekerja keras bagi masa depan yang baik.

LIMA TANDA KEEFEKTIFAN PRIBADI ANDA
1. Besarnya rasa terima kasih orang lain atas kontribusi Anda
2. Tulusnya rasa syukur mereka atas keikhlasan Anda
3. Besarnya permintaan orang lain untuk kehadiran Anda
4. Baiknya imbalan yang disediakan untuk waktu Anda
5. Dalamnya rasa syukur Anda kepada Tuhan atas semua itu
Sesungguhnya, KITA TIDAK BISA BERHASIL TANPA MEMBERHASILKAN ORANG LAIN.

Apa pun yang ingin Anda nikmati dengan mudah, selalu mengharuskan Anda untuk bekerja keras mengatasi kesulitan.
KESULITAN ADALAH SYARAT UNTUK MENCAPAI KEMUDAHAN.
Maka bersyukurlah jika Anda menemui kesulitan, jangan mengeluh, bekerjalah dengan tulus, bersabarlah dalam menantikan hasil, selalu kenakan wajah ramah Anda, lalu perhatikan apa yang terjadi.

Seseorang yang belum berhasil, tidak bisa disebut orang gagal.
Selama dia berupaya, dia adalah seorang petarung yang berada dalam perjalanan menuju kemenangan hidupnya. Tidak ada orang yang bisa disebut gagal, selama dia berupaya dan selama dia tidak menyerah.
Tuhan sangat mengasihi jiwa yang ikhlas meyakini, bahwa:
BELUM BERHASIL TIDAK SAMA DENGAN GAGAL.


ANDA AKAN MENCAPAI APA PUN jika Anda bersedia melakukan yang dibutuhkan untuk mencapainya.
Tetapi, berapa banyakkah orang yang kesibukannya betul-betul berhubungan dengan yang akan dicapainya?
Berapa banyakkah orang yang ingin menjadi kaya, yang kesibukannya sama sekali tidak ada hubungannya dengan berhemat dan memperbesar pendapatan?
Apa pun yang Anda inginkan, mungkinkan!

SEMUA ORANG INGIN BERHASIL, TETAPI TIDAK SETIAP ORANG BERSEDIA BERUBAH.
Sebagian besar dari janji yang memenuhi langit adalah janji untuk berubah, tetapi yang diucapkan oleh orang-orang yang tersinggung dan marah jika dianjurkan untuk mengubah sikap dan cara-caranya.
MEMANG PERUBAHAN TIDAK MENJAMIN KEBERHASILAN, TETAPI TIDAK ADA KEBERHASILAN YANG BISA DICAPAI TANPA PERUBAHAN.

BEKERJALAH SEPERTI ANDA TIDAK MUNGKIN GAGAL.
Jangan tolak anjuran itu, karena sikap itu lebih baik daripada bekerja seperti tidak ada kemungkinan berhasil.
Hidup Anda terlalu penting untuk digunakan melakukan yang kecil-kecil.

Mencapai kemampuan besar untuk membiayai kehidupan, dimulai dengan MELAKUKAN YANG PALING MUDAH bagi kita.
Jika yang paling mudah sekarang adalah malas, maka malaslah menjadi pribadi yang tak berguna, atau tundalah menunda yang penting.
Perhatikanlah, semua kelemahan hidup selalu bersumber dari hal-hal baik yang kita tunda karena mengutamakan rasa malas.

Apa pun yang Anda lakukan, lakukanlah dengan sebaik mungkin.
Karena, keahlian apa pun datang dari melakukannya. Dan keahlian adalah yang menjadikan Anda pribadi yang dihargai tinggi.
Saya ulangi ya?
1. Keahlian Anda datang dari melakukan.
2. Harga Anda ditentukan oleh keahlian Anda.
Apakah kemalasan dan kebiasaan menunda, akan menjadikan Anda ahli dalam sesuatu?

Di ambil dari kata motivasi Mario teguh

Kumpulan motivasi dan kata bijak inspiratif
* Kata-kata bijak tentang kekhawatiran
* Kata-kata bijak tentang pengharapan
* Kata-kata bijak tentang tingkah laku (karakter)
* Kata-kata bijak tentang pengampunan

Sabtu, 25 September 2010

AIR HIDUP YANG MEMANCAR

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2010 -

Baca: Yohanes 4:1-15

"...barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.  Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."  Yohanes 4:14

Ilmuwan menyatakan bahwa unsur terbesar di dalam tubuh manusia adalah air.  Begitu pula dengan alam semesta ini, air menjadi bagian terbesar.  Tanpa air semuanya akan mati!  Air mampu menghilangkan rasa dahaga.  Dengan air rasa haus akan hilang dan kita pun mengalami kelegaan.  Sebaliknya, jika kita kekurangan air maka tubuh kita akan mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan yang mengakibatkan seseorang menjadi lemas, mudah terserang penyakit, bahkan bisa kehilangan nyawanya.

     Suatu ketika saat melintasi daerah Samaria, letihlah Yesus, lalu Ia duduk di pinggir sebuah sumur dan bertemulah dengan seorang perempuan Samaria.  Kemudian berkatalah Yesus kepadanya, "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu:  Berilah Aku minum! niscanya engkau telah meminta kepadaNya dan Ia telah memberikan kepadamu air hidup."  (ayat 10).  Air hidup adalah gambaran Roh Kudus yang Tuhan janjikan pada kita.  Kalau tubuh jasmani kita saja bisa lemas jikalau kekurangan air, maka roh yang ada di dalam diri ini pun bisa layu dan mati (secara rohani) apabila tidak disiram dengan 'air hidup'.  Ibarat tanaman yang tidak mendapat siraman air, tanaman itu lambat laun akan mati.  Roh Kudus sangat berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan rohani kita, karena Roh Kudus adalah Penolong dan Penghibur bagi kita (baca Yohanes 14:15-31).  Bersama Roh Kudus iman kita akan kuat meski harus mengalami berbagai macam pencobaan dalam hidup.  Roh Kudus juga yang memberikan damai di hati kala kita dalam kesesakan.  Dikatakan, "Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."  (Yohanes 4:14b).

     Orang-orang percaya masih bisa mengucap syukur meski berada di tengah tekanan hidup yang berat.  Jawabannya adalah karena ada Roh Kudus yang tinggal di dalam mereka, bahkan bukan hanya itu, mereka pun dapat menjadi saksiNya yang hidup sehingga semua orang dapat melihat pancaran air hidup itu dalam diri mereka.  Inilah rahasia kemenangan orang percaya!

Jumat, 24 September 2010

Susahnya Beribadah di Negara Beragama
Selasa, 21 September 2010 | 19:01 WIB
ICHA RASTIKA
Lokasi Peribadatan Umat HKBP di Mustika Jaya, Bekasi yang kegiatan ibadahnya ditentang warga sekitar.
TERKAIT:
KOMPAS.com — Proses panjang dan berliku perizinan pendirian rumah ibadah juga dialami jemaat gereja Gereja Kristen Indonesia (GKI) Taman Yasmin Bogor dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pangkalan Jati Gandul Cinere Depok.
Mereka mesti berurusan dengan proses hukum demi mengesahkan tempat untuk beribadah. Sampai hari ini, mereka masih berjuang memperoleh hak mereka. Sementara negara menjamin kemerdekaan setiap orang untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu.
Berikut kisah perjuangan mereka:
Menurut Alexander Paulus dan Bona Sigalingging dari GKI Taman Yasmin, prosedur administrasi pembangunan rumah ibadah telah dijalani sejak 2001. Syarat administrasi telah dimiliki sejak tahun 2006. Pada tahun 2008, Gereja diresmikan oleh Pemkot Bogor.
Dalam pesan tertulis, Wali Kota Bogor menyatakan, GKI Taman Yasmin merupakan contoh pendirian tempat ibadah yang baik. Namun, beberapa bulan kemudian ada pihak-pihak tertentu entah dari mana yang menyatakan tidak setuju dengan berdirinya gereja. Lantas, Wali Kota Bogor mengirimkan surat yang isinya agar memindahkan lokasi.
Pada Oktober 2008, Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang telah dimiliki gereja dicabut, GKI lantas menempuh proses hukum. Kemudian, pada tahun 2009 IMB GKI Taman Yasmin Bogor dikukuhkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bogor. Pihak tergugat Pemkot Bogor mengajukan banding ke PTUN Jakarta, tetapi hasilnya menguatkan keputusan sebelumnya.
Pada 10 April 2010, rumah ibadah GKI Taman Yasmin digembok oleh Satpol PP dan polisi. Pada 27 Agustus 2010, Satpol PP secara resmi telah membuka gembok gereja, tetapi hanya berlangsung 1 x 24 jam atas tekanan pihak tertentu, terutama kepolisian. Sampai saat ini mereka tetap beribadah di trotoar.
Menurut Risely Augustina, kuasa hukum HKBP Pangkalan Jati Gandul Cinere, Gereja HKBP ini sudah berdiri dari tahun 1988. Karena jemaatnya bertambah, pada tahun 1997 lantas mengajukan IMB ke Bupati Bogor. Pada 13 Juni 1998, IMB keluar atas nama HKBP Pangkalan Jati Gandul Cinere Depok. 
Pembangunan gereja sempat berhenti karena krisis moneter, tetapi dilanjutkan kembali. Secara tiba-tiba, pada 27 Maret 2009, Wali Kota Depok mencabut IMB HKBP. Tanggal 6 Mei 2009, HKBP Pangkalan Jati Gandul melakukan gugatan ke PTUN Bandung tentang keputusan Wali Kota Depok.
HKBP menang, tetapi pihak tergugat mengajukan banding ke PTUN Jakarta. HKBP pun kembali menang. Pihak tergugat tak terima dan mengajukan kasasi, tetapi ditolak karena tidak memenuhi syarat formal obyek gugatan di luar jangkauan keputusan. Sampai saat ini pembangunan gereja tetap dilanjutkan dengan pengawasan polisi.

Sabtu, 18 September 2010

Dari Sinode Godang Amandemen AP HKBP di Sipoholon Pembangunan 19 Gereja HKBP Mengalami Hambatan Sinodestan Usulkan Pimpinan dan Pendeta HKBP Demo ke Istana Negara

Posted in Berita Utama by Redaksi on September 17th, 2010
lilin
JAKARTA,16/9 – LILIN KEBEBASAN BERAGAMA. Warga yang tergabung dalam Forum Solidaritas Kebebasan Beragama menggelar aksi seribu lilin keprihatinan di Bundaran HI, Jakarta, Kamis (16/9). Aksi itu mengecam tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama dan menuntut Presiden mencabut Surat Keputusan Bersama (SKB) Tiga Menteri yang dinilai belum menjamin kebebasan beragama. FOTO ANTARA/Fanny Octavianus/ama/10.
* Jika Presiden SBY Tak Selesaikan Masalah HKBP Dalam Satu Bulan
* Satgas HKBP Diusulkan Dibentuk Tangani Persoalan dan Gangguan
Sipoholon (SIB)
Sejumlah sinodestan pada Sinode Godang Amandemen AP HKBP 2002 pada sidang ke-6, Kamis (16/9) di Auditorium HKBP Seminarium Sipoholon mengusulkan dilakukan gerakan untuk mendesak pemerintah Indonesia menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi HKBP terutama penghambatan pembangunan Gereja HKBP dI sejumlah tempat yang dilakukan pemerintah sendiri dan kelompok masyarakat.
Pdt Adian Pasaribu menegaskan, apabila Presiden SBY tidak berhasil menyelesaikan masalah pelarangan pembangunan Gereja HKBP Pondok Timur Indah (PTI) Bekasi dan penusukan serta pemukulan yang dilakukan segerombolan orang kepada pengurus Gereja HKBP PTI Bekasi Asian Sihombing dan Pdt Luspida Simanjuntak, maka pimpinan dan seluruh pendeta serta bila perlu warga jemaat berdemontrasi ke Istana Negara.
Usulan yang sama disampaikan Pdt Juaris Pardede STh, St P Lumbantobing, St B Lumban Gaol, Pdt David Simatupang STh, Pdt Pantun Silitonga STh dalam sidang sinode tersebut.
Pendapat yang mengemuka dari para sinodestan tersebut menyatakan masalah yang menimpa HKBP sungguh di luar kepatutan. Untuk itu dihimbau kepada seluruh jemaat HKBP terutama para pendeta untuk memiliki rasa satu penderitaan dan punya komitmen yang sama memperjuangkan hak-hak HKBP di Indonesia.
Pimpinan HKBP terutama Ephorus didesak untuk segera melakukan audensi dengan Presiden SBY untuk menunjukkan bahwa HKBP ada dengan jumlah warganya cukup banyak dan punya pimpinan.
Pdt Pantun Silitonga mengusulkan HKBP perlu membentuk tim yang langsung dipimpin Ephorus HKBP dalam penyelesaian pemasalahan yang dihadapi HKBP saat ini dengan menjumpai langsung Presiden SBY.
Menurutnya, melalui upaya bertemu Presiden SBY nantinya akan diketahui bagaimana sikap Presiden SBY yang sebenarnya terhadap HKBP. “Pimpinan HKBP untuk bertemu Presiden mungkin sulit, tapi harus diusahakan,” sebutnya.
Sinodestan juga mengusulkan agar dalam gerakannya berupa demonstrasi yang akan dilakukan, HKBP tidak boleh melakukan kekerasan dan menjauhkan hal yang berhubungan dengan emosi.
Dalam gerakannya tersebut, HKBP juga dipandang perlu mengajak gereja-geraja lain memperjuangkan kebebasan beribadah dan kemerdekaan mendirikan rumah ibadah di seluruh bumi Indonesia.
Dengan suara keras, Pdt Pantun Silitonga STh dan Pdt David Simatupang STh mengatakan, supaya HKBP berdiri teguh dengan jemaatnya yang berjumlah jutaan orang tersebar di seluruh Nusantara. “Hendaknya pimpinan HKBP secepatnya melakukan pertemuan dengan Presiden SBY,” sebut Pdt David Simatupang.
Dia juga mengusulkan, agar salah satu pimpinan HKBP (Ephorus, Sekjen, Kadep Diakonia, Kadep Marturia dan Kadep Koinonia) berkantor di Jakarta agar pemerintah RI lebih mengenal dan semakin memperhitungkan HKBP.
Dengan salah satu pimpinannya berkantor di Jakarta katanya, maka HKBP mendapat undangan menghadiri acara nasional. Termasuk lebih mudah melakukan hubungan kerjasama dengan MUI (Majelis Ulama Indonesia), PBNU, Muhammadiyah dan organisasi keagamaan lainnya.
Sementara itu, Pdt Rustam Marbun mengusulkan HKBP membentuk suatu satuan tugas (Satgas) atau badan atau berupa forum seperti yang dimiliki sejumlah organisasi keagamaan lainnya.
Organisasi ini nantinya berfungsi sebagai lembaga yang akan menangani persoalan dan gangguan yang dihadapi HKBP.
Selain itu, juga diusulkan dibentuk semacam Krisis Center untuk membantu mengatasi masalah-masalah yang muncul pada HKBP bahkan gereja-gereja lain yang tergabung dalam PGI.
Hingga berita ini dikirimkan ke redaksi, sinode HKBP masih berlangsung dan para sinodestan masih menyampaikan berbagai permasalahan yang dialami HKBP di berbagai distrik dan resort.
Alihkan Materi Rapat ke Penghempangan Pembangunan Gereja
Hari ketiga Sinode Godang Amandemen Aturan Peraturan (AP) HKBP, Kamis (16/9) sekira pukul 15.00 WIB yang memasuki sidang ke-6 dengan agenda pembahasan amandemen Pasal 11 AP 2002 tentang tugas Ephorus dan syarat menjadi Ephorus dihentikan pembahasannya.
Peserta sinode menyepakati menunda pembahasan pasal tersebut dan sejumlah pasal lainnya meliputi lima (5) poin yang telah masuk dalam konsep amandemen untuk dilanjutkan pada Sinode Godang HKBP yang akan dilakukan tahun 2012 mendatang.
Sinode HKBP memandang lebih penting membicarakan persoalan yang dihadapi HKBP akhir-akhir ini menyangkut pelarangan dan penghempangan pembangunan Gereja HKBP di sejumlah daerah dan kota di Indonesia baik oleh pemerintah dan kelompok masyarakat tertentu.
Salah satu yang paling mengemuka saat ini yaitu pelarangan dan penyerangan terhadap jemaat HKBP Pondok Timur Indah (PTI) Bekasi dalam beribadah dan mendirikan gereja. Disusul penusukan dan pemukulan yang dilakukan segerombolan orang terhadap pengurus Gereja HKBP PTI Bekasi Asia Sihombing dan Pdt Luspida Simanjuntak, Minggu (12/9) lalu.
Ephorus HKBP Pdt DR Bonar Napitupulu dalam paparannya menyampaikan ada sebanyak 19 Gereja HKBP yang mengalami penghalangan membangun Gereja antara lain HKBP Pondok Timur Indah (PTI) Bekasi, HKBP Filadelfia, HKBP Getsemane, HKBP Gunung Putri, HKBP Parung Panjang, HKBP Simpang Muriani, HKBP Karawang, HKBP Sibuhuan, HKBP Lau Dendang, HKBP Pangkalan Jati Gandul, HKBP Gunung Putri, HKBP Pondok Gede, HKBP Binjai Baru, HKBP Padang Lawas, HKBP Tembilahan dan HKBP Binanga.
Dengan kesepakatan pengalihan materi pembahasan Sinode Godang Amandemen AP HKBP 2002 kepada hal-hal yang dialami HKBP, maka hingga sidang ke-5 yang dipimpin Pdt Marudur Tampubolon (Praeses Kepulauan Riau), Pdt Hotman Panjaitan (Pendeta Resort Medan Sunggal) dan St Drs AG Sinambela (utusan MPS) baru menghasilkan keputusan menyangkut 4 poin dari 9 poin yang diajukan dalam konsep amandemen.
Sekjen HKBP Pdt Ramlan Hutahaen MTh selaku Ketua Tim Amandemen yang diwawancarai SIB di Auditorium HKBP Komplek Seminarium Sipoholon di sela-sela berlangsungnya sidang menyebutkan empat (4) poin dalam AP yang telah berhasil diamandemen adalah pertama: tentang seksi sekolah minggu, kedua: pembentukan seksi Lansia, ketiga: amandemen tentang pembentukan Resort Khusus dan keempat: syarat pembentukan distrik ditinjau dari jumlah resort.
Sementara lima poin lainnya yang belum sempat dibahas dalam Sinode Godang Amandemen tersebut, menurut Ketua Tim Amandemen Pdt Ramlan Hutahaean MTh akan dibahas dalam Sinode Godang HKBP tahun 2012 yang juga merupakan Sinode pemilihan pimpinan HKBP terdiri dari Ephorus, Sekjen, Kadep Diakonia, Kadep Marturia, Kadep Koinonia dan 26 Praeses HKBP.
Adapun sejumlah poin yang belum sempat dibahas dalam sidang Sinode yang dilangsungkan kemarin antara lain Pasal 11 AP HKBP 2002 menyangkut tugas dan persyaratan menjadi Ephorus.
Pasal 12 tentang persyaratan menjadi Sekjen, Pasal 13, 14 dan 15 tentang syarat dan pemilihan Kepala Departemen Koinonia, Marturia dan Diakonia yang didalamnya juga menyangkut masa kerja para pimpinan HKBP tersebut.
Perlu ditambahkan, bahwa pada sidang sebelumnya menyangkut pembahasan poin syarat menjadi Praeses HKBP belum mendapat keputusan yang pasti, sebab peserta sinode tidak menyetujui konsep amandemen yang diajukan Tim Amandemen. Namun pimpinan sidang juga tidak mengakomodir usulan peserta sidang dan sama sekali juga tidak menetapkan keputusan apakah tetap memberlakukan AP 2002. (PR3/x)

Minggu, 12 September 2010

Penusukan Pemuka Gereja HKBP Masuk New York Times

Tribunnews.com - Senin, 13 September 2010 07:47 WIB
Penusukan Pemuka Gereja HKBP Masuk New York Times
Dokumen Pribadi/Tribunnews.com
Pendeta Asian Lumbantoruan Sihombing dalam perawatan dokter.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus penusukan terhadap Asian Lumbantoruan Sihombing, pemuka agama di Gereja HKBP Pondok Timur Indah, Bekasi, Jawa Barat, menjadi laporan di New York Times, Senin (12/9/2010).

New York Times menyebutkan, penyerang tak dikenal melakukan penusukan terhadap seorang pemuka agama dan memukul seorang Pendeta di bagian kepala saat keduanya berangkat ke gereja untuk menunaikan ibadah. Serangan itu mengancam nyawa pemuka agama tersebut.

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Tapi dicurigai penyerangan itu dilakukan oleh sekelompok orang yang telah berulang kali memperingatkan anggota Gereja HKBP Pondok Timur Indah untuk menutup tempat ibadah di lokasi tersebut.

Dalam beberapa bulan terakhir, anggota jemaat gereja itu telah mendapat beberapa kali gangguan dari pihak yang menginginkan jemaat gereja tidak melakukan ibadah di tempat tersebut.

"Gangguan terhadap jemaat gereja itu juga dilakukan dengan meletakkan sejumlah kotoran hewan di sekitar lokasi pelaksanaan ibadah," lapor New York Times.

Disebutkan, Penatua Sihombing sedang dalam perjalanan ke lapangan ketika penyerang melompat dari sepeda motor dan menusuknya di perut. Sementara, Pendeta Wahyu Lusfida Simanjuntak dipukul di bagian kepala saat mencoba datang membantunya.

New York Times juga melaporkan, Indonesia adalah sebuah negara sekuler yang memiliki umat muslim terbanyak di dunia. Walaupun memiliki sejarah panjang toleransi beragama, sebuah kelompok ekstremis kecil menjadi lebih vokal dalam beberapa tahun terakhir.(nytimes.com)

Editor : Juang_Naibaho

Sabtu, 11 September 2010

Jangan Takut Gagal

– Diambil dari bacaan e-RH (www.renunganharian.net), EDISI 11 September 2010
Baca: Kisah Para Rasul 15:35-41
Ayat Mas: tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka. Kisah Para Rasul 15:38
Bacaan Alkitab Setahun: Amsal 10-12; 2 Korintus 4

Michael Jordan, bintang NBA yang pernah paling populer berkata, “Saya bisa menerima kegagalan karena setiap orang bisa gagal menyelesaikan pekerjaan. Namun, saya tidak bisa menerima mereka yang tidak mau mencoba.” Sekali gagal, tidak berarti Anda telah mati. Akan tetapi, Anda dianggap mati jika telah putus asa. Tak seorang pun mau menerima dan mengharapkan kegagalan terjadi dalam hidupnya. Walau demikian, pada akhirnya kita akan mengalami kegagalan. Sebagian orang menjadi putus asa dan menyerah kalah, sementara sebagian orang lagi bersikap tegar dan melihat kegagalan sebagai proses yang mesti terjadi di hidupnya.
Takut mengalami kegagalan hanya akan membuat jiwa kita kerdil dan tak pernah mengalami terobosan-terobosan baru yang dikerjakan Allah dalam hidup kita. Dalam Alkitab, kita menjumpai seorang muda bernama Markus. Ia mengalami kegagalan saat membantu pelayanan Paulus dan Barnabas. Namun, sekalipun ia gagal dan menyebabkan retaknya hubungan Paulus dan Barnabas (ayat 39), ia tak mau berlarut-larut dalam kegagalan itu. Sebaliknya, ia mencoba bangkit dan melihat kegagalan sebagai proses pendewasaan. Itu sebabnya, Markus yang pernah gagal itu dipakai Tuhan untuk menulis salah satu kitab Injil.
Sebagai orang percaya, kita harus melihat kegagalan dengan kacamata positif. Sehingga, kita menjadi optimis dan berani mengadakan perubahan demi kemajuan diri. Mencoba lalu mengalami kegagalan jauh lebih baik daripada seolah-olah tidak pernah gagal karena tidak berani mengambil risiko untuk mencoba. Apakah Anda sedang mengalami kegagalan? Bangkit dan jangan menyerah!
ORANG YANG OPTIMIS SELALU BISA MELIHAT KESEMPATAN BELAJAR BAHKAN DARI KESALAHAN DAN KEGAGALAN
Penulis: Petrus Kwik

Kamis, 09 September 2010

Thursday, September 09, 2010

KIAT MENGATASI BEBAN HIDUP YANG BERAT

Bayangkan betapa menderitanya seekor sapi, yang menarik gerobak sarat dengan muatan. Badannya kurus tanda kurang diberi makan, masih lagi dihajar dengan cambuk oleh tuannya yg kejam. Dengan sekuat tenaga sapi itu menarik keluar gerobak yg terperosok kedalam kubangan di jalan itu, tapi sia sia. Lalu datang seorang pria yg berbelas kasihan melihat penderitaan hewan itu, membantu mendorong gerobak itu sehingga boleh keluar dari kubangan...

Begitulah ilustrasi kita manusia, menanggung beban hidup di dunia ini, karena hidup ini tak luput dari masalah, dan masalah itu kian bertambah seakan berpacu dengan bergulirnya waktu. Beban hidup kita semakin bertambah seiring detik jarum jam. Sebutlah, TDL PLN naik, subsidi BBM dicabut, harga bahan pokok di pasar meroket, biaya pendidikan anak tak terkendali, musibah terjadi dimana mana, ancaman teroris masih menghantui, kejahatan meningkat, dan masih banyak lagi. Hidup kita menjadi letih dan lesu nyaris putus asa. Di tengah kesulitan hidup yg memuncak ini, suara Yesus terdengar berkata: "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang enak, dan beban-Kupun ringan" (Matius 11:28-30)

Oh…betapa manis dan lembut suara itu, bagaikan embun di padang gurun jika kita mau menanggapinya dengan iman. Perkataan ini bukan sekedar hiburan ataupun penyejuk ketika kita kepanasan dan dahaga, melainkan suatu kekuatan ekstra yang dapat memampukan kita keluar dari lumpur masalah, seperti halnya sapi penarik gerobak yang kepayahan itu. Kita semua tanpa terkecuali adalah manusia manusia yang letih lesu di kolongan langit ini, dan semuanya pasti mendambakan kelegaan.

Beban hidup di dunia ini bukan saja masalah peliknya ekonomi, sebab orang yang berkelimpahan hartapun, tetap memikul beban hidup karena terbelit masalah. Sebab harta dunia ini, sama sekali tidak mampu memberikan kelegaan dalam hati manusia. Malahan sebaliknya harta cenderung merupakan faktor utama pendorong manusia terperosok ke dalam penderitaan. Lihat saja mereka yang mencintai uang. Demi untuk harta, manusia rela menjadi hamba dari yang dicintainya yaitu uang, lalu diperbudak oleh uang sehingga tak pernah merasakan kelegaan dalam hati. Sebab itu Firman Tuhan memperingatkan setiap orang beriman "Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu, Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali kali tidak akan meninggalkan engkau" (Ibrani 13: 5)

Janji ini adalah jaminan, bagi orang yg tidak menjadi hamba uang dan merasa cukup dengan apa yang ada, sesuai Firman Tuhan. Kalau Allah tidak akan membiarkan kita, apa yang perlu kita risaukan dalam hidup ini, karena Dia adalah sumber segalanya dari kehidupan ini termasuk segala kebutuhan tubuh, jiwa dan roh kita. Lebih lebih lagi Dia berjanji sekali kali tidak akan meninggalkan kita. Ancaman apa yang perlu kita kuatirkan di dunia ini. Sebaliknya orang yang menjadi hamba uang, jelas tidak akan dipedulikan Allah, bahkan dijauhi Allah. Mereka akan terancam dengan segala masalah yang datang dari kuasa kuasa kegelapan, sehingga mereka tidak akan memiliki kelegaan dalam hidupnya.

Lihatlah realita kehidupan kita sehari hari. Orang orang yang bertuankan mamon, yaitu para hamba uang yang tak lain adalah para koruptor, nasib mereka berarkhir sengsara dalam penjara. Benarlah kata Firman Tuhan " Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai bagai duka" (1 Timotius 6:10) Di antara mereka ada orang beriman bahkan pelayan gereja, tetapi mereka menyimpang dari iman gara gara godaan mamon.

Karena itu, biarlah kita bersyukur pada apa yang ada. Apabila beban berat kehidupan ini terasa berat menghimpit kita, janganlah mendengar bisikan si raja mamon yg minta kita menyembahnya. Kiat untuk mengatasi beban hidup yang berat, dengarlah suara Yesus yang manis dan lembut. Dia siap memberikan kelegaan kepada kita, karena kuk yang Dia pasang enak dan ringan bebanNya, sambil belajar dari Dia kunci rahasia kehidupan berbahagia yaitu lemah lembut dan rendah hati. *** by Phill.M.Sulu 22 Juli 2010.

Faithfreedom.org

NYT > Israel

ForumKristen.com - Komunitas Kristen Terbesar di Internet